Hacker Rusia Dikabarkan Menargetkan Serangan ke Kedubes AS di Beberapa Negara
Lembaga Check Point Research belum lama ini melaporkan kalau kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di beberapa negara terancam serangan dari hacker rusia.
Lembaga Check Point Research belum lama ini melaporkan kalau kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di beberapa negara terancam serangan dari hacker rusia.
Menurut laporan mereka seperti yang dimuat di UbergizmoviaLiputan6.com pada Rabu (24/4), ada sejumlah email yang disamarkan dalam bentuk dokumen resmi yang ditujukan untuk kedutaan besar.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
Mirisnya, email tersebut memuat attachment dokumen Excel yang diduga sebagai malware. Saat attachment dibuka, hacker akan mampu mengontrol komputer korban lewat TeamViewer, yakni layanan remote access service.
Lebih lanjut disebutkan, kedutaan Amerika Serikat di negara seperti Italia, Nepal, Bermuda, Lebanon, Kenya, dan beberapa lainnya termasuk ke dalam serangan ini.
"Serangan ini memang menargetkan pejabat dan kedutaan besar negara-negara maju seperti Amerika Serikat," tulis laporan tersebut.
Meski begitu, Check Point Research tidak memastikan apakah serangan siber ini merupakan motif berbau pelitik atau tidak.
"Serangan ini bisa jadi direncanakan dengan apik, sehingga para hacker merancang dokumen berbahaya tersebut berdasarkan dengan ketertarikan korban," lanjut laporan.
Reporter: Jeko I.R
(mdk/faz)