Hati-hati dengan modus baru para hacker membobol data
Semestinya masyarakat Indonesia pada umumnya sudah menyadari betapa pentingnya keamanan data Internet
Baru-baru ini fenomena hacker kerap menghebohkan pemberitaan. Ulah mereka dengan membobol data dari sebuah akun pribadi hingga perusahaan sudah sangat meresahkan. Bahkan belakangan ini, diketahui ada modus baru pembobolan data yang dilakukan oleh para hacker tak bertanggung jawab.
Perusahaan atau korporasi diingatkan untuk mengantisipasi modus-modus baru pembobolan data via Internet, seperti memanfaatkan lemahnya keamanan akun individu karyawan untuk menemukan data-data rahasia perusahaan.
"Jalan masuk attack (serangan) data mobile bukan hanya kepada situs perusahaan tapi individu. Saat orang itu beraktivitas, misalnya ketika dia masuk tempat santai, dia bisa terkena serangan, dan secara tidak sengaja dia membawa serangan itu ke ke kantor," kata konsultan pra penjualan Trend Micro, Fransiskus Indromojo, seperti yang dikutip dari Antara (20/1).
Dia mengatakan, lemahnya penjagaan keamanan Internet pada akun karyawan dikhawatirkan menjadi "jembatan akses" bagi para pembobol data untuk meraup keuntungan finansial yang berlimpah dari perusahaan itu.
Menurut Fransiskus, jika pada tahun-tahun sebelumnya, pembobol data banyak bertujuan sekedar mencari eksistensi, kini para "bad guys" itu juga mengincar keuntungan finansial.
"Maka itu, 'mindset'-nya harus diubah. Kita harus berpikir bahwa semuanya tidak aman baik perusahaan maupun individu, untuk meningkatkan penjagaan. Perusahaan juga harus meningkatkan kualitas program keamanannya," ujar dia.
Selain itu, sumber daya keamanan daya internet baik teknologi maupun tenaga ahli di Indonesia harus ditingkatkan baik dari kualitas maupun kuantitas, kata dia.
Dhany Sulistyo, Direktur Penjualan Trend Micro, perusahaan perangkat lunak keamanan data di Internet, mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang cukup rawan dengan kejahatan dunia maya, termasuk pembobolan data.
Namun, kata Dhany, masyarakat Indonesia pada umumnya sudah menyadari betapa pentingnya keamanan data Internet pada dewasa ini.
Yang menjadi salah satu poin pembenahan, kata dia, adalah proses evaluasi sistem keamanan data Internet baik yang digunakan individu maupun korporasi.
"Perusahaan di Indonesia sudah 'aware' (sadar) dengan keamanan. Sudah mulai dipisahkan mana divisi IT dan kemanan di perusahaan-perusahaan. Namun juga perlu diperhatikan mengenai evaluasi program keamanan mereka dan sumber daya," ujar dia.
Trend Micro akan meluncurkan seri video '2020: The Series' tentang kejahatan dunia maya, dan juga gambaran mengenai dampak teknologi terhadap kehidupan bermasyarakat di masa depan.
Seri video ini juga merupakan hasil kerja sama dengan Aliansi Internasional untuk Perlindungan Keamanan Dunia Maya (ICSPA).
Baca Juga:
Jangan gunakan password ini jika tak ingin 'disikat' hacker!
Di masa depan, kulkas juga bisa jadi hacker
Hacker curi kartu kredit, separuh warga Korsel jadi korban
Hari ini 2 media online nasional diserang hacker
Bareskrim tangkap 2 WNA peretas email yang raup miliaran rupiah
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.