ID-SIRTII: Ulah hacker, IP Indonesia terancam diblok negara lain
Akibatnya banyak transaksi baik dokumen atau pun e-commerce yang gagal.
Kegundahan atas ulah hacker Indonesia yang menyerang situs-situs penting Australia kembali diungkapkan Wakil Ketua Indonesia Security Incident Response Team of Internet Infrastructure (ID-SIRTII) Muhammad Salahudin atau akrab dipanggil Didin.
"Mengaku hacker kok risiko yang sangat mendasar enggak dipikirkan, ini sangat aneh," ungkap pria asal Malang yang juga mengaku mantan white hack itu kepada merdeka.com, Kamis (14/11).
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Menurut dia, kelakuan hacker ini bisa membuat internet protocol (IP) Indonesia diblok di sejumlah network akibatnya banyak transaksi baik dokumen atau pun e-commerce yang gagal.
Didin mempertanyakan apakah para hacker muda itu sampai berfikir sejauh itu yang mana akan merugikan bangsanya sendiri juga.
Sebelumnya, ID-SIRTII mengeluhkan ulah hacker muda yang tergabung dalam Anonymous Indonesia karena hanya merepotkan penjagaan keamanan situs penting pemerintah.
Didin mengatakan hacker muda Indonesia itu mengatasnamakan nasionalisme sempit tetapi menyengsarakan banyak pihak demi kejayaan diri sendiri atau kelompok, supaya tenar minta diakui padahal tidak peduli aksinya justru semakin mengundang masalah bagi jaringan Indonesia dan kemarahan pihak lain.
"Apa mereka tidak mikir orang seperti aku terpaksa harus meyakinkan counter part agar tidak ada balasan serangan yang sangat bisa jadi merontokkan jaringan kita, tetapi para ababil ini bersorak kemenangan menganggap pihak Australia misalnya sudah kibar bendera putih, di satu sisi jaringan kita drop turun kualitasnya karena ulah mereka berapa banyak pengguna dirugikan," kesalnya.
Untungnya, ujar Didin yang memiliki nama online Pataka, aset informasi Indonesia yang strategis tidak seberapa. Pihak counterpart, kata Didin, juga menjaga kondisi biar tidak makin keruh.
Baca juga:
Anonymous kembali ancam perjanjian Trans-Pasific
Apakah hacker Bangladesh tak kapok dengan murka kita?
Diganggu Bangladesh, hacker kita masih sabar
Hacker Indonesia sukses obok-obok data CIA dan NASA
Menkominfo: Hacking itu melanggar undang-undang ITE