Ilmuwan China Sukses Merekayasa Genetika Sapi Super, Begini Hasilnya
Ilmuwan di China dilaporkan berhasil mengkloning tiga sapi super. Hasil kloningan sapi ini nantinya setelah dewasa akan mampu menghasilkan susu 50 persen lebih banyak daripada rata-rata sapi di Amerika.
Ilmuwan di China dilaporkan berhasil mengkloning tiga sapi super. Hasil kloningan sapi ini nantinya setelah dewasa akan mampu menghasilkan susu 50 persen lebih banyak daripada rata-rata sapi di Amerika. Menurut laporan BGR, Selasa (14/2), ini adalah lompatan besar yang dapat memiliki implikasi luar biasa bagi industri peternakan.
Strateginya melibatkan pembuatan klon sapi yang paling diinginkan secara genetik untuk menghasilkan susu dan daging sapi berkualitas lebih tinggi. Dengan menciptakan kandang sapi yang sempurna secara genetik, para ilmuwan dapat menyempurnakan sapi untuk menghasilkan susu sebanyak yang mereka butuhkan.
-
Bagaimana Sagil bisa viral? Kisah Sagil pun viral di media sosial, terlebih saat dirinya memakai seragam SD dan berdiri berdampingan dengan rekan-rekannya. Tinggi badan Sagil pun terlihat begitu mencolok dari yang lain. Saat berdiri bersama orang dewasa, ia masih terlihat paling tinggi.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa doa qunut subuh viral? Doa qunut subuh adalah bacaan yang disunnahkan sehingga jika umat Islam membaca akan mendapatkan pahala. Doa qunut dibaca saat posisi umat Islam sedang melaksanakan sholat masih berdiri dalam gerakan i’tidal. Berikut adalah doa qunut subuh selengkapnya:
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
Para ilmuwan di China memiliki alasan kuat mengapa harus melakukan cloning sapi. Sebab, rata-rata sapi peternakan hanya menghasilkan sekitar 20 liter susu setiap hari. Sementara, sapi super kloning ini menawarkan solusi untuk ketergantungan pada produk susu luar negeri di China. Ini juga dapat membantu peternakan di seluruh dunia, karena sapi dapat menghasilkan hingga 50 liter susu setiap hari dengan peningkatan produksi sebesar 150 persen.
Proses kloning itu sendiri terbilang begitu mudah. Para ilmuwan mulai dengan memilih sapi yang sifat genetiknya ideal untuk dikloning. Setelah sapi terpilih, mereka memanen sepotong jaringan sapi, yang kemudian dibawa ke laboratorium untuk ditumbuhkan menjadi embrio sapi super.
Embrio tersebut kemudian ditanamkan melalui pembedahan ke dalam rahim sapi betina dan setelah itu sapi super lahir ke dunia. Proses ini telah ada selama bertahun-tahun, namun ilmu kloning sapi telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Para ilmuwan tidak hanya belajar lebih banyak tentang susunan genetik sapi tetapi mereka juga menemukan cara untuk menyesuaikan proses untuk mencapai hasil yang diinginkan, termasuk membuat sapi super lebih tahan terhadap penyakit dan bahkan membuat mereka menghasilkan lebih banyak susu.
Tentu saja, kloning sapi selalu dipandang sebagai topik yang kontroversial, seperti halnya modifikasi genetik secara keseluruhan. Namun, tidak dapat disangkal implikasi positif menciptakan sapi super dapat terjadi pada industri peternakan.
Di sisi lain, adanya kloningan Sapi ini tidak hanya solusi hemat biaya bagi peternak, tetapi juga dapat menjadi cara untuk membantu mengurangi emisi global. Mengingat peternakan sapi perah menyumbang 3-5 persen emisi global dan berkontribusi terhadap krisis perubahan iklim yang sedang berlangsung.
(mdk/faz)