Arkeolog Temukan Ratusan Mumi Misterius di Gurun China, Dibungkus Kain Wol Warna Warni
Mumi-mumi ini ditemukan terletak di Jalur Sutra di Cekungan Tarim.
Mumi-mumi ini ditemukan terletak di Jalur Sutra di Cekungan Tarim.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di China? Arkeolog asal China menemukan artefak yang diperkirakan berusia 5.000 tahun berbentuk patung naga yang diukir dari batu giok.
-
Bagaimana mumi China ditemukan? Mumi-mumi tersebut ditemukan terkubur dalam peti mati berbentuk perahu yang ditutupi kulit sapi.
-
Dimana mumi China ditemukan? Mereka ditemukan terletak di Jalur Sutra di Cekungan Tarim namun membuat para ahli bingung karena tradisi dan penampilan mereka yang tidak biasa yang tampaknya tidak cocok untuk wilayah tersebut.
-
Apa yang ditemukan di China? Peneliti di China menemukan pecahan fosil dinosaurus yang tidak dikenal, yang kemudian diketahui merupakan spesies baru.
Arkeolog Temukan Ratusan Mumi Misterius di Gurun China, Dibungkus Kain Wol Warna Warni
Arkeolog menemukan ratusan mumi di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang, China. Namun asal usul mumi ini masih misterius.
Perihal asal usul mumi ini membingungkan para ahli. Karena itu mereka kini menggunakan data genetik untuk menentukan asal muasalnya dan hasilnya cukup mengejutkan.
Sumber: Indy100
Mumi-mumi ini ditemukan terletak di Jalur Sutra di Cekungan Tarim. Hal yang membuat bingung para ahli adalah penampilan mumi yang tidak biasa yang tampaknya tidak cocok untuk wilayah tersebut.
Mumi ini berasal dari antara tahun 2000 SM sampai 200 M dan ciri-cirinya seperti mumi yang ditemukan di "Barat" serta memakai pakaian wol warna-warni.
Para peneliti juga menemukan indikasi orang-orang ini bertani dan beternak semasa hidupnya. Mumi-mumi tersebut ditemukan terkubur dalam peti berbentuk perahu yang ditutupi kulit sapi.
Dalam sebuah studi baru di jurnal Nature, para peneliti menganalisis data genetik yang dikumpulkan dari 13 mumi paling awal di Cekungan Tarim. Mereka berasal dari tahun 2.100 hingga 1.700 SM dan mengungkapkan dari mana orang-orang tersebut berasal.
Hasilnya menunjukkan, mumi tersebut keturunan langsung orang Eurasia Utara Kuno, kelompok pemburu-pengumpul yang menduduki stepa atau padang rumput Eurasia utara dan Siberia. Kelompok ini menghilang sekitar 10.000 tahun lalu kendati sangat tersebar luar sebelumnya.
Genetik dari orang Eurasia Utara Kuno masih ditemukan di beberapa populasi masyarakat asli di Siberia dan Amerika hari ini.
Penelitian tersebut bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa kelompok tersebut adalah penggembala dari wilayah Laut Hitam di Rusia selatan, orang Asia Tengah, atau petani awal di Dataran Tinggi Iran, dan menyatakan mereka telah berada di sana selama beberapa waktu dan memiliki nenek moyang lokal yang jelas.
"Meskipun terisolasi secara genetik, masyarakat Zaman Perunggu di Cekungan Tarim memiliki budaya kosmopolitan yang luar biasa – mereka membuat masakan mereka berbasis gandum dan produk susu dari Asia Barat, jawawut (millet) dari Asia Timur, dan tanaman obat seperti Ephedra dari Asia Tengah," jelas Christina Warinner, penulis studi, profesor Antropologi di Universitas Harvard dan pemimpin kelompok penelitian di Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusioner.