Indonesia jadi negara dengan serangan hacker terbesar di dunia
Indonesia mengalahkan China dalam hal negatif ini.
Perkembangan internet Indonesia nampaknya mengarah kepada hal negatif. Menurut Akamai, Indonesia merupakan sumbernya malware dan serangan hacker pada kuartal kedua tahun ini.
Seperti dilansir oleh Mashable (16/10), Akamai baru saja merilis data mengenai trafik serangan internet di dunia pada semester pertama tahun ini. Hasilnya, Indonesia ternyata menduduki peringkat pertama sebagai penyumbang serangan hacker terbanyak di dunia.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa yang dilakukan hacker untuk mengakses data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password).
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Nama Indonesia sendiri mampu mengalahkan China dengan angka 38 persen. Padahal, selama ini diketahui lingkungan internet China sangat tidak sehat karena saking banyaknya hacker gentayangan di sana.
Indonesia sendiri sebelumnya tidak diperhitungkan mampu meraih catatan negatif ini. Maklum, sebelumnya serangan hacker Indonesia 'hanya' sebesar 21 persen saja dari total serangan internet di dunia, kalah dengan China yang memiliki sumbangsih 34 persen.
Dalam daftar 10 besar negara dengan internet tak sehat ini sendiri Asia Pasifik adalah sumber ancaman besar di Internet. Total serangan yang dikumpulkan dari Indonesia, China, Amerika Serikat, Rusia, dan Brasil saja angkanya mencapai 81 persen.
Jumlah serangan sendiri menurut Akamai meningkat sangat tinggi pada kuartal kedua tahun ini. Tercatat, peningkatannya hingga 82 persen jika dibandingkan dengan data pada tiga bulan pertama 2013.
Untuk jenis serangan sendiri hacker masih berkutat pada serangan DDoS atau distributed denial-of-service yang efektif mampu meruntuhkan server hingga tidak bisa berjalan normal. Namun, skala serangan DDoS saat ini diketahui lebih besar sehingga mampu membuat kerugian amat besar.
Sementara itu, serangan paling berbahaya dalam 6 bulan belakangan ini dicatat oleh Syrian Electronic Army. Menguasai akun Twitter AP selama beberapa menit, SEA berhasil mengacak-acak pasar saham Wall Street hingga merugi triliunan rupiah.
(mdk/nvl)