Indonesian Cyber Army sempat balas aksi hacker Filipina
IDCA menyebut jika pihaknya sempat melakukan aksi balasan hingga menumbangkan situs Filipina.
Serangan hacker Filipina, Blood Sec Hackers, ke beberapa situs Indonesia tengah malam kemarin (28/4) ternyata sempat mendapat balasan dari Indonesian Cyber Army (IDCA).
Dalam lansiran di situsnya (28/4), IDCA menyebutkan jika beberapa defacer dari kelompoknya telah melakukan balasan dengan menumbangkan beberapa situs Filipina (.ph), meski masih belum dijelaskan rincian berapa situs yang telah berhasil diretas hingga saat ini.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Serangan hacker Filipina ini sendiri dilaporkan setidaknya menyasar ke 15 situs-situs Indonesia. Dalam aksi deface-nya ini pihak Blood Sec Hackers menyatakan jika ini merupakan bentuk pesan protes mereka atas keputusan bakal dieksekusi matinya warga negara Filipina, Mary jane Veloso.
Indonesian Cyber Army sendiri menyebut apapun alasan Blood Sec Hackers, itu tidak akan menghentikan serangan balasan yang akan terus dilakukan sampai waktu yang tidak ditentukan.
Baca juga:
Hacker Filipina serang Indonesia, tolak eksekusi mati Mary Jane
4 Negara yang hackernya paling ditakuti Amerika
Lawan hacker, Obama siap kucurkan dana hingga Rp 177 triliun
Prajurit Facebook, pasukan cyber bentukan militer Inggris
Menkominfo sebut Indonesia sedang diserang di dunia siber