Industri kesehatan paling sering diincar hacker
Industri lain seperti pendidikan, pemerintah, retail, dan keuangan juga tak lepas dari ancaman hacker
Perkembangan teknologi memang tak bisa dipungkiri. Seiring dengan perkembangan teknologi, ancaman kejahatan di bidang teknologi pun semakin marak. Hal itu diungkapkan oleh Country Manager Tren Micro Indonesia, Andreas Ananto Kagawa saat media briefing di Jakarta, Rabu (23/03).
Berdasarkan data yang dimilikinya, tren ancaman kejahatan di dunia banyak terjadi sektor kesehatan. Pasalnya, kata dia, data-data di sektor industri tersebut memiliki kelengkapan dibandingkan dengan industri lainnya, sebagai contoh perbankan.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
"Data pribadi yang paling lengkap dan paling dalam ada di industri kesehatan sehingga menjadi incaran. Riwayat penyakit saja bisa diketahui. Jadi gak sekadar tahu alamatnya saja. Kalau dibandingkan yang lain misalnya perbankan, healthcare lebih komprehensif," ujarnya.
Kelengkapan data tersebut, memang tak bisa lepas dari tingginya harga yang ditawarkan untuk para hacker. Semakin dalam data yang bisa ditembus, maka semakin tinggi besaran bayaran seorang hacker. Memang saat ini, di beberapa negara pekerjaan hacker cenderung memiliki kontribusi pendapatan yang besar.
"Suplai data itu udah banyak, makanya harus memberikan data yang berbeda. Agar harganya tinggi," terangnya.
Setelah industri kesehatan, industri lain seperti pendidikan, pemerintah, retail, dan keuangan juga tak lepas dari ancaman kejahatan tangan-tangan hacker. Alasan keempat industri tersebut juga disinyalir memiliki kelengkapan data yang hampir sama dengan industri kesehatan. Sayangnya, Andreas tidak menjelaskan detail alasannya itu.
Lalu, bagaimana di Indonesia? Sayangnya, pihaknya tak memiliki data mengenai tren ancaman kejahatan di negeri ini. Pasalnya, di Indonesia tertutup kalau di luar mesti diumumkan. Di Indonesia, katanya, berita-berita soal hacker kebanyakan soal konsumer.
Baca juga:
Demi tangkap hacker ini, FBI gelar sayembara berhadiah Rp 1 miliar
Hari pertama kompetisi hacker, uang Rp 3,5 miliar 'melayang'
Hacker foto syur Jennifer Lawrence akhirnya ditangkap
Ini hukuman bagi hacker pencuri foto bugil aktris Hollywood
Gerilya dunia maya! Korea Utara makin gencar retas Korea Selatan