Ini Keunggulan Satelit Orbit Rendah untuk Internet
Satelit orbit rendah kini sedang ramai diperbincangkan, khususnya untuk mendistribusikan sinyal internet.
Satelit orbit rendah kini sedang ramai diperbincangkan, khususnya untuk mendistribusikan sinyal internet.
Ini Keunggulan Satelit Orbit Rendah untuk Internet
Ketika satelit diluncurkan, ia akan terbang mengangkasa sampai ke orbitnya. Orbit ini sederhanannya jalan bagi satelit untuk beroperasi mengirimkan sinyal. Setelah sampai di orbit, ia akan berputar mengelilingi Bumi. Letak orbit pada satelit dibagi menjadi tiga macam yakni satelit Low Earth Orbit (LEO), satelit Medium Earth Orbit (MEO), dan satelit Geostationary Earth Orbit (GEO). Dari ketiga lokasi orbit pada satelit itu, salah satu yang sedang ramai diperbincangkan adalah satelit LEO.
-
Apa yang dimaksud dengan Satelit? Satelit merupakan objek buatan manusia yang mengorbit bumi atau planet lain dalam tata surya. Satelit dirancang dan diluncurkan ke ruang angkasa untuk melakukan berbagai tugas, mulai dari komunikasi, observasi bumi, navigasi, riset ilmiah, hingga keperluan militer.
-
Bagaimana cara Astranis meningkatkan kecepatan internet di satelit Omega? Untuk mencapai angka tersebut, Astranis telah membekali Omega dengan kehadiran radio baru yang ditentukan oleh software dan juga semikonduktor buatan mereka sendiri.
-
Apa fungsi utama dari Satelit Starlink? Starlink merupakan proyek ambisius dari SpaceX milik Elon Musk yang kini telah mengorbitkan ribuan satelit untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi ke seluruh dunia.
-
Bagaimana cara Starlink mengirimkan internet? Starlink bisa menyediakan layanan internet satelit di seluruh dunia karena keberadaan konstelasi satelitnya yang terbang di orbit rendah Bumi (LEO), yaitu berada di wilayah dengan altitudo di bawah 2.000 km.
-
Di mana Starlink menawarkan layanan internetnya? Starlink hadir dengan janji memberikan koneksi internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah, bahkan di daerah-daerah terpencil.
-
Dimana kebanyakan Satelit di dunia berasal? Berdasarkan data pada laman GoodStats, Amerika Serikat memiliki jumlah terbesar dari satelit yang mengorbit bumi, dengan lebih dari 3.000 satelit, termasuk satelit militer, komunikasi, pengintaian, dan ilmiah.
Mengutip laman NASA, Jumat (11/8), satelit LEO memiliki ketinggian 2.000 km dari Bumi atau kurang. Letak orbit yang cukup dekat dengan Bumi, umumnya digunakan untuk salah satunya penerapan satelit internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah.
"Kalau satelit yang ada saat ini rata-rata menggunakan GEO orbit. GEO orbit itu punya ketinggian 36.000 km dari Bumi. Kalau LEO ini 1.200 km dari Bumi jadi latensinya rendah,"
CEO PT Dwi Tunggal Putra (DTP), Michael Alifen usai acara peluncuran produk barunya BuanterOne di Jakarta, Kamis (10/8).
Dengan latensi rendah, maka aplikasi-aplikasi yang mensyaratkan memakai jaringan internet dengan delay yang sensitif, kini tak lagi bersoal.
Sebagai contoh untuk bermain game. Beberapa game saat ini ada yang membutuhkan latensi internet rendah. Syarat tersebut bisa dipenuhi oleh satelit LEO.
"Kalau satelit LEO itu latensinya hanya 70 millisecond plus internet maksimumnya 80 millisecond. Sementara satelit GEO, secara teknis latensinya minimum 525 millisecond, belum tambahan porsi internet. Dengan ditambah internet itu bisa mencapai 700 millisecond. Jadi bedanya itu jauh,"
CEO PT Dwi Tunggal Putra (DTP), Michael Alifen.
Menurut Michael, satelit LEO ini lebih cocok penerapannya untuk wilayah-wilayah remote atau bahkan daerah 3T.
“Kalau diperkotaan yang populasinya padat, fiber optik lebih cocok. Tapi untuk area-area yang sulit dijangkau mungkin seperti di atas gunung maupun di kepulauan, itu lebih cocok memakai satelit,” ujar dia.
Proses pembangunan SNP#38 kini telah mencapai tahap akhir, yakni Antenna Verification Test, dan segera akan diikuti oleh Hub System Commissioning. SNP#38 dibangun di tanah seluas 10 hektar dan terdapat 18 Satellite Access Portal (SAP) atau antena stasiun Bumi. Antena stasiun Bumi ini dapat dikendalikan secara otomatis dan mampu memberikan layanan internet dengan bandwidth berkecepatan tinggi dan latensi rendah.