Investasi USD 100 juta, Smartfren targetkan 15 juta pelanggan
Pengembangan jaringan yang dilakukan tahun ini adalah dengan peningkatan kapasitas jaringan dan penambahan 700 BTS baru
PT Smartfren Telecom Tbk kembali mengungkapkan komitmennya untuk terus berinvestasi di industri seluler sekaligus mempersiapkan ekspansi bisnis dengan peningkatan kapasitas jaringan serta produk smartphone dan layanan telekomunikasi lainnya.
"Kami bangga dengan pencapaian sekitar 11,3 juta pelanggan di akhir 2013. Dari total tersebut, sekitar enam juta nya merupakan pelanggan data. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan untuk terkoneksi dengan layanan data sangat tinggi, mengingat mobilitas masyarakat yang juga semakin tinggi," ujar Rodolfo Pantoja, Presdir Smartfren Telecom, Rabu (5/3).
Oleh karena itu, tambahnya, pihaknya akan terus memfasilitasi kebutuhan tersebut dengan peningkatan kapasitas jaringan dan infrastruktur. Smartfren juga optimis dan konsisten untuk terus menyediakan layanan telekomunikasi berbasis EV-DO Rev. B di Indonesia.
Pantoja menambahkan melalui peningkatan kapasitas jaringan dan infrastruktur tersebut, Smartfren tahun ini telah menyiapkan investasi sebesar USD 100 juta dan diharapkan akhir 2014 ini, perusahaan mampu meraih target 15 juta pelanggan.
Pengembangan jaringan yang dilakukan tahun ini adalah dengan peningkatan kapasitas jaringan dan penambahan sekitar 700 BTS baru.
Sementara dari sisi sales dan ritel, Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim menambahkan setelah melalui masa dua bulan awal 2014, Smartfren akan terus memperkuat posisi perusahaan sebagai operator nasional yang terus melayani pelanggannya dengan menghantarkan kepuasan pelanggan yang maksimal akan kebutuhan komunikasi suara dan data.
Djoko menuturkan merujuk data terakhir dari IDC kuartal IV 2013, Smartfren juga tercatat sebagai perusahaan yang berada di posisi nomor dua dalam pengapalan smartphone di Indonesia. Smartfren berhasil melakukan shipping smartphone Andromax hingga sekitar 581 rinu unit di seluruh area layanannya.
"Posisi Andromax berada di atas dua produk smartphone internasional dan merek lokal lainnya. Hal tersebut didukung dengan suksesnya beberapa seri Smartfren Andromax yang telah dirilis ke pasar," ujarnya.
Sementara itu, menurut Direktur Smartfren Antony Susilo, dalam jangka waktu tiga tahun terakhir, Smartfren telah melakukan investasi untuk pengembangan jaringan sebesar 3,5 triliun dan telah memberikan hasil yang cukup signifikan, dimana pendapatan pada tahun 2012 mengalami kenaikan 73 persen dibandingkan 2011, sedangkan untuk tahun 2013 diperkirakan naik hampir 50 persen dibandingkan tahun 2012.
Baca juga:
Sebagian besar pelanggan Smartfren diduga semu
Esia tak ingin ikuti Smartfren produksi handset
Smartfren dan Esia selamatkan CDMA tahun ini
Smartfren dan Esia selamatkan CDMA tahun ini
Target 18 juta pelanggan, Smartfren butuh tambahan frekuensi
-
Kenapa Smartfren meluncurkan eSIM Kuota S? Astiyanto Tri Muktiwibowo, Head of Products Smartfren mengatakan, pihaknya terus berinovasi memberikan variasi produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. ”Seiring dengan semakin banyaknya perangkat genggam yang dapat menggunakan eSIM, Smartfren juga memberikan pilihan eSIM dan paket data dengan harga semakin kompetitif sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati teknologi ini,” kata Astiyanto dalam keterangannya, Jumat (12/7).
-
Mengapa Smartfren tertarik menerapkan teknologi komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI? "Memperkenalkan IT RAN ke dalam infrastruktur jaringan seluler akan menciptakan peluang baru berupa peningkatan efisiensi data yield," kata Shurish Subbramaniam, CTIO Smartfren dalam siaran persnya, Kamis (12/9).
-
Mengapa XL Axiata tertarik untuk merger dengan Smartfren? Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
-
Bagaimana teknologi komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI meningkatkan pengalaman internet pengguna Smartfren? Hal ini bisa terjadi lantaran teknologi komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI mengintegrasikan komunikasi dan komputasi langsung di base station, sehingga memaksimalkan potensi infrastruktur jaringan.
-
Siapa yang mendukung merger XL Axiata dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Apa manfaat dari komputasi RAN berbasis Native-AI yang diterapkan Smartfren dan ZTE? ZTE dan Smartfren telah berhasil menerapkan komersial komputasi RAN berbasis Native-AI, yang menghasilkan peningkatan pengalaman pengguna sebesar 15% dan peningkatan trafik jaringan sebesar 5%.