Jalanan Singapura bakal dilengkapi 100 ribu CCTV termutakhir
Namun, pegiat HAM dan pakar keamanan justru memiliki kekhawatiran tersendiri.
Pemerintah Singapura berencana memasang kamera pengawas (CCTV) di 100 ribu lebih tiang lampu di sana. Pemerintah ingin CCTV tersebut dilengkapi teknologi termutakhir, baik software maupun hardware.
Dilaporkan Reuters, Jumat (13/4), salah satu teknologi canggih dalam CCTV itu digadang mampu merekam dan mengenali dengan jelas wajah orang meskipun berada di kerumunan. Hal ini akan membantu otoritas di sana dalam menjaga keamanan masyarakat.
-
Apa yang diekspor ke Singapura? Sebanyak 557.280 butir telur ayam konsumsi diekspor ke Singapura dengan nilai SGD 101.730 atau setara Rp 1,15 M.
-
Bagaimana Singapura dikenal dunia? Singapore size is not as big as Indonesia, but the city ranks highly in numerous international rankings for its education, entertainment, finance, healthcare, human capital, innovation, logistics, manufacturing, technology, tourism, trade, and transport.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Siapa saja yang tinggal di Singapura? Singapore is home to 5.6 million people with a diverse culture. Majority ethnic groups in Singapore are Chinese, Malay, and Indian.
-
Bagaimana Singapura mendapatkan skor keselamatannya? Studi ini juga menganalisis risiko keamanan digital, yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan internet secara bebas tanpa takut akan serangan daring atau pelanggaran privasi.
-
Apa yang Syahrini rayakan di Singapura? Baru-baru ini, sahabat Syahrini mengadakan baby shower dan gender reveal kejutan di Singapura.
Namun, rencana tersebut justru menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi warga. Kekhawatiran itu terutama disuarakan kelompok pegiat hak asasi manusia dan pakar keamanan di sana.
Meski ada suara kekhawatiran, Pemerintah Singapura nampaknya melanjutkan proyek pengadaan kamera pengawas paling mutakhir itu. Badan pemerintah Singapura yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, GovTech, mengungkap sudah membuka lelang. Perusahaan yang tertarik dan mampu menyediakan teknologi jaringan yang diinginkan pemerintah--disilakan mendaftar.
“Sebagai uji coba, kami menguji berbagai jenis sensor pada tiang lampu, termasuk kamera yang dapat mendukung kemampuan pengenalan wajah,” kata juru bicara GovTech.
“Nantinya, kemampuan ini dapat digunakan untuk menganalisis kerumunan dan mendukung penyelidikan lanjutan jika terjadi insiden teror,” tambahnya.
Jaringan pengawasan video seperti itu sudah umum di kota-kota besar dunia, seperti London atau New York. Tapi Ian Wilson, dosen keamanan dari Universitas Murdoch Australia percaya, Singapura akan berbeda. Salah satu alasannya karena teknologi pengenalan wajah.
Teknologi seperti ini telah menjadi hal yang biasa di kota-kota China seperti Beijing dan Shanghai.
(mdk/ita)