Kedubes RI Adakan Diskusi Soal Blockchain
Kedubes RI Adakan Diskusi Blockchain
Istilah 'Blockchain' masih terasa asing bagi kebanyakan orang, namun begitu mendengar kata Bitcoin, orang akan langsung mengerti.
Padahal Bitcoin tak harus selalu berhubungan dengan Blockchain, dan Blockchain bukanlah Bitcoin. Hal itu dipaparkan dalam diskusi "Let's Talk Blockchain", mengenai bagaimana teknologi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
-
Apa itu Bitcoin? Bitcoin adalah cryptocurrency atau mata uang kripto pertama sekaligus menjadi yang paling populer.
-
Apa yang dimaksud dengan Teknologi Blockchain? Blockchain adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan atau bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi.
-
Bagaimana cara Bitcoin bekerja? Bitcoin adalah dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi. Selain itu, bitcoin adalah investasi terbaik jika seorang investor ingin membedakan jenis investasi (diversifikasi portofolio) yang ia miliki karena Bitcoin tahan sensor, terbatas, aman, dan terdesentralisasi.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa yang menjadikan Bitcoin sebagai titik awal dari evolusi kripto? Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009. Saat Bitcoin menjadi makin populer, mata uang lain, seperti Namecoin dan Litecoin di tahun 2011, memasuki pasar, dengan fitur uniknya masing-masing.
-
Bagaimana penambang Bitcoin di Medan mencuri arus listrik? Dalam penggerebekan itu, terungkap kasus pencurian aliran listrik. Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi, mengatakan bahwa penggerebekan itu dilakukan Tim Direktorat Reskrimsus di ruko yang berada di Jalan Ringroad, Kecamatan Medan Sunggal.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, Cina dan Valdo Media Communication menyelenggarakan diskusi mengenai teknologi masa depan "Let's Talk Blockchain", pada 11 Desember 2019 di Jakarta.
Diskusi ini diadakan karena sampai saat ini masih belum terlalu banyak senior management yang mengetahui Blockchain dan manfaatnya bagi masa depan dunia usaha, khususnya di Indonesia serta regulasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia terkait teknologi Blockchain ini.
Banyak narasumber yang hadir dalam diskusi ini antara lain, Mahendra Siregar selaku Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Djauhari Oratmangun selaku Duta Besar Indonesia untuk Cina, Sam Lee sebagai Co-Founder Global Blockchain di Sanghai, Firmansyah lubis selaku Direktur Telekomunikasi kementrian komunikasi dan informatika, dan Rhein Mahatma selaku Director of Education Vexanium Local Blockchain Platform Indonesia.
Acara yang ditujukan untuk mensosialisasikan teknologi Blockchain yang relevan kepada pasar dan orang-orang di Indonesia agar mengubah perspektif masyarakat yang mengenal Blockchain sebagai Bitcoin saja.
Sam Lee, Co-Founder Global Blockchain di Sanghai membagikan pengalaman dan pengetahuan yang aktual dari teknologi Blockchain di dalam bisnis. Sam mengatakan, "Kami menggarisbawahi satu hal yang orang Indonesia masih belum paham bahwa Bitcoin itu memang Blockchain, tapi Blockchain bukan Bitcoin."
Sejak platform digital Blockchain baru disosialisasikan, hal ini jadi perbincangan utama di banyak negara.
"Ada 6 teknologi yang bakal diadopsi secara masif di indonesia, yaitu teknologi digital, teknologi yang mengurangi jarak dan tenaga seperti nano teknologi, teknologi dari energi seperti matahari,angin,nuklir dan lainnya, teknologi dibidang kesehatan, program algoritma, dan Blockchain yang kita bahas hari ini", kata Firmansyah Lubis, Direktur Telekomunikasi kementrian komunikasi dan informatika.
Dalam diskusi "Let's Talk Blockchain", membahas mengenai bagaimana teknologi baru ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia serta bagaimana regulator menentukan rambu-rambunya dengan teknologi Blockchain ini, sehingga dapat mendukung pertumbuhan fintech di Indonesia.
Reporter Magang: Roy Ridho
(mdk/idc)