Benarkah Inovasi Web3 Beri Dampak Positif ke Industri Kripto dan Gim?
Ethereum telah merevolusi industri kripto dengan membuka kesempatan bagi para developer untuk membangun sebuah bisnis berbasis smart-contract.
Sejak Januari 2022, jumlah decentralized apps (dApps) yang didukung oleh Polygon mengalami peningkatan hingga delapan kali lipat.
Benarkah Inovasi Web3 Beri Dampak Positif ke Industri Kripto dan Gim?
Benarkah Inovasi Web3 Beri Dampak Positif ke Industri Kripto dan Gim?
Platform investasi aset kripto, PT Pintu Kemana Saja (Pintu) menilai bahwa antusiasme komunitas terhadap kripto, blockchain, dan Web3 terus meningkat.
Hal ini terbukti dengan banyaknya partisipasi dalam BUIDLRS untuk membahas berbagai topik menarik di dunia Web3.
Belum lama ini, Pintu kembali menggelar BUIDLRS Lounge by Pintu yang telah memasuki episode kelima. Pada BUIDLRS kali ini, Pintu bekerja sama dengan Polygon Labs, mengadakan diskusi bertajuk, Scaling Ethereum with zkEVM dan Solving Web3 Gaming.
“Acara BUIDLRS dirancang sebagai platform bagi komunitas untuk saling terhubung, berbagi pengalaman, dan berkolaborasi dalam membangun proyek-proyek besar untuk Web3 di Indonesia,” kata Head of Community Pintu, Jonathan Hartono dikutip di Jakarta, Minggu (11/2).
Head of Business Polygon Labs Korea, Sung Mo Park menyebut, Ethereum telah merevolusi industri kripto dengan membuka kesempatan bagi para developer untuk membangun sebuah bisnis berbasis smart-contract. Namun dalam praktIknya, ada tantangan dalam penggunaan Ethereum.“Yaitu dari sisi kecepatan terbilang lambat dan biaya yang mahal untuk bisa diadopsi secara masal. Polygon menjawab permasalahan tersebut dengan menghadirkan layanan dengan gas fee lebih murah dan kecepatan transaksi lebih baik,” ujarnya.
Sung Mo menyebut, Polygon telah sukses mendukung ekosistem Ethereum. Sejak Januari 2022, jumlah decentralized apps (dApps) yang didukung oleh Polygon mengalami peningkatan hingga delapan kali lipat.
“Ke depan, kami terus memperluas ekosistem dan infrastruktur melalui Polygon Chain Development Kit (CDK) yang memungkinkan developer bisa membuat aplikasi atau bisnis Layer2 bertenaga ZK yang disesuaikan dengan kebutuhan,” ungkap dia.
CEO Mythic Protocol, Arief Widhiyasa menyoroti evolusi industri game dengan hadirnya Web3. Apalagi dengan kehadiran internet dan smartphone yang memudahkan akses dan distribusi game, ditambah lagi adanya dua teknologi baru yakni artificial intelligence (AI) dan blockchain.
“Dukungan AI bisa membuat game dalam waktu singkat. Kemudian blockchain kami percaya bisa menjawab soal trust yang dirasakan oleh kreator game,” kata Arief..
Industri game merupakan sektor dengan pangsa pasar sangat besar. Mengutip laporan Newzoo, jumlah pemain video game di seluruh dunia telah mencapai 3,38 miliar atau naik 6,3 persen dibandingkan tahun 2022. Selain itu secara pendapatan mampu menghasilkan USD184 miliar, tumbuh 0,6 persen secara tahunan.
“Dalam beberapa waktu mendatang, kami harap industri game dapat merevolusi persepsi dan konsepsi dari Web3 gaming, sehingga setiap orang bisa mengetahui tentang berbagai game berbasis kripto,” tutup Jonathan.