Ketika sarana bisnis bergeser menjadi gaya hidup
Saat ini, penggunaan BlackBerry sebagai sarana pembantu bisnis mulai bergeser menjadi gaya hidup.
"Hari gini masih gak punya BB?" atau "Tukeran PIN BB dong" atau juga kalimat-kalimat senada lainnya yang merujuk ke satu produk besutan Research In Motion (RIM) bernama BlackBerry (BB) beberapa tahun terakhir ini menjadi suatu fenomena di Indonesia pada khususnya. Namun, apakah memiliki sebuah perangkat BlackBerry adalah sebuah kebutuhan ataukah hanya sekedar gengsi?
Beberapa tahun lalu, masyarakat Indonesia khususnya merupakan salah satu pengguna handset keluaran Nokia terbanyak di dunia. Berbagai jenis dan seri handset Nokia selalu saja laris ketika dipasarkan pertama kali.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan berjalannya waktu, Nokia mengalami titik klimaks dan akhirnya runtuh oleh depakan BlackBerry. Handset besutan RIM ini menjadi suatuicon baru dalam dunia mobile.
Dalam bisnis, sampai saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan besar yang karyawannya juga menggunakan produk RIM. Alasan mereka menggunakan BlackBerry dalam menunjang aktivitas kerjanya karena dibandingkan dengan teknologi P2P, SMS bahkan Push-to-Email, BBM lebih mudah, cepat dan efisien.
Sebagai contoh, untuk mengirimkan data atau informasi atau juga foto produk baru, hanya dengan menggunakan fitur tersebut saja, setiap orang tidak perlu repot lagi harus menghubungkan perangkat laptop dengan internet atau menggunakan layanan internet PC. Semuanya serba praktis, mudah dan cepat.
Sampai saat ini, tidak hanya pebisnis saja yang mampu memiliki BlackBerry, kalangan civitas muda bahkan anak sekolah juga banyak yang mempunyai handset besutan perusahaan Kanada ini.
Seperti yang dilansir Marketing Week (26/01/2011), salah satu yang menjadikan banyak orang ingin memiliki BlackBerry adalah terdapatnya fitur BlackBerry Messenger (BBM) di dalamnya. Fitur ini memudahkan sesama pengguna BlackBerry berkomunikasi melalui pesan pendek dengan cepat dan mudah.
Tidak hanya itu saja, dengan hanya menggunakan paketan yang dibanderol berapa puluh ribu rupiah saja, pengguna perangkat RIM ini tidak perlu lagi susah-susah harus membeli pulsa. Uniknya, sekarang ini trend pasar bergeser dari penggunaan BlackBerry sebagai sarana pembantu bisnis menjadi gaya hidup atau dapat dibilang sebagai pengangkat status sosial.
Contohnya saja, "Tuh, kerjanya cuman gitu aja udah pake BB." Dari kalimat semacam ini, mindset orang akan terbentuk bahwa perangkat BlackBerry adalah suatu produk yanghanya dapat dijangkau oleh orang-orang 'mampu' saja. Ditambah lagi, terdapat beberapa perangkat BlackBerry yang sampai sekarang masih tergolong mahal.
Menurut penuturan beberapa pengguna BlackBerry yang ditemui merdeka.com, mereka membenarkan bahwa sekarang ini fungsi utama perangkat besutan RIM tersebut telah bergeser dari sarana untuk bisnis menjadi gaya hidup.
Salah satu alasan yang mengubah hal tersebut adalah masalah prestige. Uniknya tidak semua pengguna BlackBerry mengetahui atau mengoperasikan aplikasi lain di dalam perangkat tersebut. Mereka hanya terpaku kepada fitur BBM, SMS, jejaring sosial, kamera dan telefon saja.
Nah, yang menjadi pertanyaan sekarang, sejauh mana tingkat kebutuhannya? Apakah memang memiliki BlackBerry itu untuk mendukung aktivitas bisnis atau hanya sekadar ikut trend saja?
-
Kapan RIM mengumumkan berakhirnya Blackberry? Namun sejak kehadiran iPhone pada 2007 dan smartphone OS Android 2009, pangsa pasar BB terus tergerus hingga pada 2016, RIM mengumumkan 'kematian' BlackBerry.
-
Mengapa Blackberry 5810 sukses di pasaran? Menawarkan keunggulan papan ketik fisik nan kuat dan push e-mail, tak butuh waktu lama, BB merajai pasar smartphone dunia bersama Nokia.
-
Apa saja jenis BBM yang mengalami penurunan harga? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Bagaimana cara pemerintah menghemat BBM? Luhut meyakini, dengan pengetatan penerima subsidi, pemerintah dapat menghemat BBM mulai 17 Agustus 2024, sehingga dapat mengurangi jumlah penyaluran subsidi kepada orang yang tidak berhak.
-
Apa saja jenis BBM yang diatur dalam aturan baru? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Kapan BRImo diluncurkan? Melihat perubahan kebiasaan ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) pun berinovasi dengan memperkenalkan layanan perbankan digital BRImo yang diluncurkan pada 2019 lalu.