Kodok Gurun Marak Dijual di Dark Web Dibeli untuk Dijilat-jilat Kelenjarnya
Apa dampak yang diharapkan orang membeli kodok gurun untuk dijilat-jilat kelenjarnya?
Dark web kerap dijadikan ‘platform’ untuk menjual atau memberikan informasi yang cenderung jarang diketahui orang. Sulit untuk dilacak orang awam. Pasalnya, dark web merupakan bagian internet yang tidak bisa diakses oleh sembarang orang.
Salah satunya ialah perdagangan satwa liar. Dilaporkan ScienceAlert, Minggu (14/5), penelitian terbaru telah mengidentifikasikan ribuan spesies diperdagangkan di dark web ini. Tanpa diduga, kodok gurun termasuk di dalamnya. Menjadi bagian perdagangan illegal di dark web.
-
Hewan apa yang ditemukan oleh ilmuwan? Ilmuwan menemukan kerangka dua spesies baru kucing bergigi atau bertaring pedang yang tidak diketahui sebelumnya. Makhluk ini hidup di Afrika sekitar 5,2 juta tahun lalu.
-
Di mana para ilmuwan mendapatkan sampel kotoran hewan? Para peneliti dari Universitas Sheffield di Inggris telah melakukan pencarian virus yang menginfeksi bakteri, atau bakteriofag, dalam kotoran hewan yang berasal dari Yorkshire Wildlife Park, sebuah pusat konservasi dan rehabilitasi satwa liar di Branton, Inggris.
-
Bagaimana cara jual beli bayinya? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.
-
Kenapa burung puter cokelat dipercaya sebagai penolak ilmu hitam? Dikatakan bahwa jika ada ilmu hitam yang ditujukan kepada pemiliknya, burung puter yang dipelihara akan menjadi korban dan melindungi pemiliknya dari bahaya tersebut.
-
Kenapa penjual cilok ini ingin membeli hewan kurban? Keinginan kuat untuk berbagi sudah dimantapkan Irfan sejak satu tahun lalu. Dia rela menabung sedikit demi sedikit agar bisa beribadah kurban untuk sang anak.
-
Bagaimana cara menabung jika ingin membeli hewan kurban dengan patungan? Mengutip dari laman NU Online, Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni menyebutkan, mayoritas ulama memperbolehkan patungan kurban. Secara perhitungan membeli hewan kurban secara patungan dinilai lebih murah jika harus membeli seekor hewan kurban untuk diri sendiri.
"Yang mengejutkan kami adalah bahwa mayoritas spesies yang diperdagangkan di sana adalah untuk khasiat obat rekreasi mereka. Khususnya untuk senyawa psikoaktif," kata Phill Cassey, ahli ekologi Universitas Adelaide, Australia.
Kelenjar kodok gurun mengandung racun yang secara bahasa kimianya disebut 5-MeO-DMT psikedelik. Konon zat psikedelik ini bisa membantu proses penyembuhan.
Psikedelik merupakan adalah zat halusinogen. Telah digunakan ribuan tahun dalam hal pengobatan dan praktik spiritual beragam budaya. Zat ini tergolong narkotika berbahaya. Memiliki risiko tinggi disalahgunakan dan menyebabkan ketergantungan.
Sementara 90 persen perdagangan satwa liar jaringan gelap terdiri dari tumbuhan dan jamur untuk penggunaan obat-obatan, beberapa hewan diperdagangkan untuk tujuan yang sama, seperti kodok beracun yang disebutkan sebelumnya. Kelenjar racun kodok gurun Sonoran mengandung 5-MeO-DMT psikedelik.
"Orang membeli ini untuk menjilat kelenjarnya," kata Cassey.
Sementara itu berdasarkan penelitian lain yang dilakukan Oliver Stringham ahli ekologi Universitas Adelaide Oliver Stringham dan timnya, menelusuri 2 juta iklan web gelap antara tahun 2014 dan 2020. Oliver menemukan perdagangan illegal yang melibatkan 153 jenis spesies berbeda. Sekitar 70 memiliki dari spesies itu disebut-sebut berkhasiat sebagai obat.
(mdk/faz)