Konsumen bisa keluarkan duit empat kali lipat saat Harbolnas
Konsumen bisa keluarkan duit empat kali lipat saat Harbolnas. jawaban 2.734 responden yang dilakukan survei secara online itu sebagian besar konsumen akan menghabiskan uang senilai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
Shopback - perusahan e-commerce - merilis hasil surveinya terkait perilaku konsumen saat akan berbelanja di Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2016. Dalam hasil survei itu dipaparkan pula besaran nilai yang akan dibelanjakan oleh konsumen selama acara yang dilakukan tiga hari dari tanggal 12 hingga 14 Desember itu.
Country General Manager, Shopback Indonesia, Indra Yonathan mengatakan, dari jawaban 2.734 responden yang dilakukan survei secara online itu sebagian besar konsumen akan menghabiskan uang senilai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Bagaimana cara 'The Bargain Hunters' dalam berbelanja online? The Bargain Hunters Pada perilaku ini, konsumen gemar mencari diskon. Biasanya mereka akan terpengaruh dengan harga yang murah, juga senang membandingkan harga antar platform e-commerce.
-
Dimana bisnis online dapat menjangkau pelanggan? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Mengapa penipuan online sering terjadi saat belanja online? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online. Diskon fantastis yang ditawarkan membuat konsumen rentan terkena tipu-tipu saat barang yang dikirim nggak sesuai.
"Ini membuktikan bahwa Harbolnas 2016 nanti konsumen Indonesia bisa mengeluarkan budget empat kali lebih besar dari pertama kali belanja online," ujarnya saat acara konferensi pers pemaparan hasil survei perilaku konsumen saat Harbolnas 2016 di Jakarta, Selasa (06/12).
Sementara, kata dia, berdasarkan data yang dimilikinya 47,3 persen konsumen biasanya akan membelanjakan barang secara online pertama kalinya berkisar Rp 250 ribu. Saat acara Harbolnas nanti, diprediksikan gadget dan aksesoris masih menjadi kategori produk yang paling diincar konsumen dengan presentase sebesar 63.9 persen.
"Setelah itu, di posisi berikutnya adalah fashion sebesar 52,3 persen dan keperluan rumah tangga sekitar 50,7 persen," kata dia.
Survei ini, diungkapkan Indra, menggunakan metode online yang disebar ke seluruh konsumen di Indonesia. Hanya saja, paling banyak di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dan Yogyakarta.
Baca juga:
Promo dan diskon Harbolnas 2016 masih jadi buruan konsumen
Saat penjual online mengaku orderan meningkat tapi modal cekak
Alfacart.com siapkan promo hingga 88 persen di Harbolnas 2016
Harbolnas 2016, Bukalapak diskon 80 persen dan bisa nego harga
Peserta Harbolnas 2016 naik 35 persen dari tahun lalu
Begini sibuknya petugas logistik China saat festival belanja online