Kudo umumkan dapat investasi baru puluhan juta dollar
Dana segar itu akan dimanfaatkan Kudo untuk mempercepat jangkauannya hingga pelosok tanah air
Kudo, sebuah platform e-commerce yang menghubungkan antara pedagang online dengan pelanggan melalui jaringan agen, mengumumkan telah mendapatkan investasi baru yang dipimpin oleh EMTEK Group.
EMTEK Group sebetulnya salah satu investor existing Kudo yang kemudian menginvestasikan lagi dananya untuk pengembangan kali ini. Selain EMTEK Group, ada juga investor Kudo yang existing ikut dalam pengembangan ini seperti East ventures, 500 startups, Singapore press holdings, IMJ Investment partners, dan Skystar Capital. Nilai investasi itu diklaim berjumlah 8-digit atau puluhan juta dollar.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Bagaimana Tally membangun brand lokalnya dan memasuki pasar e-commerce? Sejak ia berdiri, pada tahun 1997 barulah Tally fokus untuk membangun brand lokalnya dengan nama “Tally Underwear” dan mulai melakukan strategi ekspor ke seluruh Indonesia dan mancanegara dari Middle East, Singapore, Malaysia, dan Brunei. Hingga akhirnya di tahun 2019, seiring dengan kemajuan teknologi dan permintaan pasar, Tally semakin menyadari perlunya mengevaluasi dan menciptakan strategi baru untuk ke kemajuan bisnis ke depan, serta mengikuti tren dan perkembangan zaman dengan memasuki pasar e-commerce, salah satunya menggandeng platform e-commerce terbesar Indonesia, yakni Shopee.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
Menurut CEO Kudo, Albert Lucius, dana segar itu akan dimanfaatkan untuk mempercepat jangkauannya hingga pelosok tanah air dengan menargetkan 1 juta agen.
"Dana tersebut memungkinkan kita untuk membangun jaringan agen mulai di daerah pinggiran kota dan pedesaan di seluruh Indonesia. Dari Sabang sampai
Merauke, agen kami akan menjadi pintu gerbang ke dunia e-commerce," tuturnya dalam keterangan persnya kepada Merdeka.com, Rabu (14/09).
"Hari ini adalah waktunya. Kami akan memperkuat posisi kami untuk menciptakan jalan baru bagi konsumen dan pelaku bisnis UKM di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan teknologi kami, kami akan menghubungkan jutaan masyarakat yang tak memiliki rekening bank, yang ujung-ujungnya akan bisa melakukan transaksi melalui online," tambahnya.
Sebelumnya, COO Kudo, Agung Nugroho pernah mengatakan pada sekitaran bulan Agustus lalu, pada tahun 2018 nanti pihaknya menargetkan bisa memiliki 1 juta agen di seluruh Indonesia. Saat ini agen yang dimiliki oleh perusahaan yang berdiri sejak tahun 2014 lalu baru mencapai angka 150 ribu. Atas keinginan itu, untuk mempercepatnya maka tambahan dana baru mutlak diperlukan guna bisa mencapai tujuan tersebut. Waktu itu, dia mengharapkan ada tambahan dana baru sekitar puluhan juta dollar.
Pada kesempatan setelah mendapatkan pendanaan baru, Kudo juga memperkenalkan Sukan Makmuri sebagai Chief Technology Officer (CTO) Kudo. Sukan Makmuri bukanlah sosok baru di industri teknologi khususnya startup. Dia pernah menjadi CEO Kaskus dan pernah bekerja juga di Silicon Valley lebih dari 20 tahun mengelola startup di sana.
Sekadar informasi, platform Kudo berisikan beberapa retailer digital di Indonesia, termasuk Lazada Indonesia, Bukalapak, dan Berrybenka. Selain bisa menjual segala jenis barang, agen Kudo juga bisa menjual tiket pesawat, pulsa, hingga pembayaran tagihan listrik.
Mayoritas dari agen Kudo adalah orang-orang dengan penghasilan mendekati UMR di Indonesia, di mana sebagian besar pelanggannya tidak memiliki rekening bank dan kartu kredit. Demografi ini mewakili mayoritas populasi Indonesia yang berjumlah 260 juta orang.
Baca juga:
Jack Ma jadi penasihat e-commerce Indonesia, begini kata idEA
Persaingan e-commerce asing, MatahariMall fokus ke konsumen
Kata Menkominfo soal Jack Ma jadi penasihat e-commerce Indonesia
Sasar logistik e-commerce jadi fokus Ninja Xpress
Alfacart.com ingin tepis keraguan masyarakat belanja online