Malang nian nasib peneliti Indonesia
Peneliti tanah air belum mendapat insentif yang layak
Inovasi teknologi yang dibuat oleh Indonesia sejatinya ada banyak. Bahkan ada beberapa yang sudah bersinergi dengan industri. Namun sayangnya, agak 'terlupakan' nasib dari si peneliti yang belum mendapatkan insentif layak.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir pun membenarkannya.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
"Itulah yang sedang saya perjuangkan. Kesejahteraan mereka belum begitu baik," ujarnya saat ditemui Merdeka.com di sela-sela kunjungannya di PT Karya Anugerah Rumpin (KAR), Bogor. (27/03).
Dirinya pun tidak menampik fakta jika kesejahteraan peneliti Indonesia masih miris. Pasalnya, menurutnya, kerja kerasnya menciptakan terobosan teknologi hanya mendapatkan gaji kecil tanpa insentif yang menggiurkan.
"Gaji mereka itu Rp 5 juta per bulan. Total Rp 10 juta ke bawah yang mereka dapatkan. Kalau inovasinya dipakai kan dapat royalti dari perusahaan yang menggunakan, tapi ini belum. Ini yang lagi saya ajukan ke Kementerian Keuangan," jelasnya.
Idealnya, kata dia, royalti yang didapatkan para peneliti itu 40 persen dari nilai inovasinya itu.
"Tahun ini akan saya perjuangkan terus dan harus bisa terealisasi. Negosiasi akan terus dilakukan," tutupnya.
Terkait persoalan ini, Syafruddin peneliti Bioteknologi dari LIPI pun enggan berkomentar.
"Ah.. gak komentar saya," singkatnya sembari tersenyum.
Baca juga:
Awas, terobsesi sosmed bisa hancurkan hidup manusia
7 Teori konspirasi luar angkasa gegerkan dunia, Obama pun tersangkut
Menakjubkan! Sperma pun bisa dipakai untuk cegah kebakaran
Ini penyebab hewan bisa prediksi gempa bumi
Misteri kematian masal ikan di akuarium Tokyo buat ilmuwan kalut