Mars ternyata juga pernah alami efek rumah kaca
Hal ini diakibatkan adanya tabrakan meteorit.
Meski dibilang mirip bumi, Mars disebutkan memiliki habitat yang parah karena tipisnya atmosfer dan dinginnya temperatur di sana. Kemungkinan, hal ini disebabkan karena fenomena efek rumah kaca yang terjadi jutaan tahun lalu.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (25/11), hal ini disimpulkan oleh para peneliti setelah mengetahui bagaimana kondisi Mars yang sesungguhnya. Disebutkan, tabrakan beberapa meteorit pada miliaran tahun lalu turut membantu terbentuknya efek yang tak baik bagi kehidupan ini.
-
Apa yang membuat ilmuwan kebingungan tentang Planet Mars? Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa Mars berputar lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
-
Apa yang ditemukan di Planet Mars yang membuat para ilmuwan terkejut? Batuan misterius berbentuk aneh ini mengejutkan para ilmuwan. Memaksa mereka untuk mempelajarinya lebih lanjut.
-
Kenapa para ilmuwan meneliti puting beliung di Mars? Para ilmuwan melakukan penelitian terhadap fenomena ini untuk lebih memahami atmosfer Mars dan meningkatkan model cuaca yang ada.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan mengenai kehidupan di Planet Mars? Asal usul kehidupan yang mengejutkan tentang permukaan planet Mars ditemukan para ilmuwan.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Mars yang mirip dengan Bumi? Lumpur kering ini ketika diamati ternyata mirip dengan lumpur kering yang ada di Bumi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di bawah laut purba dan gunung terbesar di Mars? Ilmuwan menemukan banyak struktur misterius tersembunyi di bawah laut purba dan gunung terbesar di planet Mars. Salah satu struktur ini berbentuk seperti anjing.
Tabrakan meteorit ini sendiri terlihat dari adanya Nanedi Valles, sebuah lembah besar mirip Grand Canyon di sana. Tabrakan ini kemudian menyebabkan adanya efek rumah kaca yang bercampur suhu dingin sehingga suhu di planet merah tersebut naik turun dan menghilangkan sebagian besar air yang ada di permukaannya.
Untuk membuktikan hal ini, sebuah tim peneliti dari Penn State University pun menggunakan sebuah model iklim satu dimensi yang menjelaskan bagaimana hidrogen, dan CO2 serta air, mampu menciptakan efek tersebut pada 3,8 juta tahun lalu.
"Sangat mengejutkan mengetahui bahwa Mars dulunya pernah hangat dan basah karena sinar mataharinya lebih redup," kata Ramirez, peneliti hal ini.
Hasil dari efek rumah kaca ini sendiri kemungkinan tidak akan terjadi di bumi mengingat kedua planet tersebut berbeda. Bumi memiliki jarak lebih dekat dengan matahari ketimbang Mars sehingga lebih stabil dalam menjaga suhu.