Mau masuk jejaring sosial khusus orang kaya? Bayar Rp 100 juta!
Untuk registrasi saja, calon pengguna ditarik Rp 70 juta
Di Facebook, Anda bisa bebas bertemu dengan pengguna dari berbagai kalangan dan jenis pekerjaan. Tetapi tidak di jejaring sosial yang satu ini, Netropolitan. Di sini, Anda hanya akan bertemu dengan orang-orang kaya di seluruh dunia.
Netropolitan adalah jejaring sosial yang didesain secara eksklusif untuk orang-orang yang eksklusif pula. Ya, Netropolitan memang dibuat untuk kalangan 'berduit' dengan kekayaan selangit saja.
-
Kenapa simpanse jantan membentuk ikatan sosial? Para ilmuwan menemukan bahwa simpanse jantan cenderung lebih ramah, membentuk ikatan sosial yang lebih kuat, dan biasanya hidup lebih lama.
-
Siapa yang terlibat dalam penerapan pengendalian sosial? Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
-
Bagaimana PKL membantu siswa membangun jejaring sosial? PKL memungkinkan siswa berinteraksi dengan para profesional yang sudah berpengalaman di industri tertentu. Ini memberi mereka kesempatan untuk meminta saran, mendengarkan pengalaman, dan membangun hubungan dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan mendalam dalam bidang yang mereka minati.
-
Apa itu kejahatan soceng? Kenali Kejahatan Soceng Dilansir Carnegie Mellon University, social engineering attack alias kejahatan soceng merupakan upaya memanipulasi, mempengaruhi, atau menipu korban untuk mendapatkan kendali atas sistem komputer. Pelaku kejahatan mengincar informasi pribadi dan keuangan mereka dengan memanipulasi psikologis.
-
Apa itu Jurig Jarian? Dalam bahasa Sunda, Jurig berarti hantu dan Jarian adalah tempat yang kotor. Sesuai namanya, sosok menyeramkan ini muncul dari daerah yang kotor seperti tempat sampah.
Untuk dapat membuat akun dan menggunakan layanan di Netropolitan, calon pengguna harus membayar biaya registrasi sebesar Rp 70 juta lebih!
Jika di WhatsApp pengguna hanya ditarik biaya sekitar Rp 11 ribuan untuk berlangganan selama setahun (setelah tahun pertama), di Netropolitan pengguna harus membayar Rp 35 juta per tahun (termasuk tahun pertama) untuk dapat terus menikmati layanan dari Netropolitan. Total, Anda harus merogoh kocek hingga Rp 100 juta lebih untuk memulai menggunakan Netropolitan.
Bukankah hal tersebut akan membuat Netropolitan sepi peminat? Ternyata tidak. Setelah pertama kali diluncurkan, sudah sekitar ratusan orang kaya bergabung dengan Netropolitan. Mereka harus berumur di atas 21 tahun dan memakai bahasa Inggris untuk setiap komunikasi di Netropolitan.
Dari segi tampilan, Netropolitan terlihat mirip dengan Google+, terutama bentuk ikon profil, notifikasi, dan lokasi. Sementara tampilan update status-nya terlihat seperti milik Facebook.
Sayangnya, keberadaan Netropolitan tidak lepas dari kontroversi dan kritikan. Jejaring sosial tersebut dituding mengasingkan masyarakat yang tidak sekaya mereka. Hal itu terlihat dari tag-line Netropolitan yang berbunyi "Netropolitan: Klub online untuk orang-orang dengan jumlah uang lebih banyak dari waktu", CNET (17/09).
(mdk/bbo)