Menebak Calon Menkominfo Pilihan Prabowo, Sosoknya Tak Asing
Dari 49 orang yang diundang ke rumah Prabowo di Kertanegara, ada sosok yang akrab di bidang Kominfo. Siapa dia?
Presiden terpilih, Prabowo Subianto, telah memanggil 49 orang untuk dikonfirmasi kesediaannya menjadi Menteri dan Wakil Menteri pada Senin (14/10). Dari 34 kementerian yang ada saat ini, pos Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merupakan salah satu posisi yang cukup strategis.
Bagaimana tidak, di era perkembangan teknologi saat ini, data menjadi ‘alat’ baru yang bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi di sektor digital.
- Pekerjaan Rumah Menkominfo Era Prabowo Siap Menanti, Ini Daftarnya
- Pembekalan Calon Menteri, Prabowo Subianto Undang 59 Nama ke Hambalang
- Sederet Tokoh Berbatik Semringah Datangi Rumah Prabowo, Calon Menteri?
- Budayawan Ini Satu-satunya Orang yang Pernah Berani Sebut Prabowo Prajurit 'Lembek', Ini Sosoknya
Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company 2023, diproyeksikan angka GMV ekonomi digital negeri ini mencapai USD109 miliar atau setara Rp 1.696 triliun pada 2025. Adapun pada 2030, nilai ekonomi digital negeri ini diproyeksikan mencapai USD210 (Rp 3.269 triliun) – USD 360miliar (Rp 5.605 triliun).
Lantas, siapa yang akan menduduki posisi Kominfo di kabinet Prabowo - Gibran?
Beberapa sumber dari Merdeka menyebut calon Menkominfo 2024-2029, nampaknya akan diisi oleh Meutya Hafid.
Pasalnya, dari 49 orang yang diundang Prabowo ke Kertanegara, salah satu yang memberikan sedikit bocoran tentang tugas yang berkaitan dengan Kominfo adalah Meutya Hafid.
"Nanti beliau yang umumkan. Tapi nggak jauh dari bidang saya," kata Meutya.
Meutya merupakan Ketua Komisi I DPR RI yang menangani bidang luar negeri, pertahanan, komunikasi dan informatika, dan intelijen. Di komisi I, Meutya bukanlah orang baru. Ia sudah 10 tahun lebih mengawal isu-isu yang berkaitan dengan Komisi I. Maka, kemungkinan ia akan dipilih Prabowo untuk menduduki posisi Menkominfo.
“Tugasnya berat. Ini salah satu fokus,” jelas dia.
Sekadar informasi, sebelum berkarir di Senayan, Meutya merupakan eks jurnalis Metro TV pada 2001-2008. Saat menjadi jurnalis pada Februari 2005, ia pernah disandera oleh kelompok Mujahidin Irak. Disekap bersama juru kameranya, Budiyanto. Mereka berhasil dibebaskan setelah 3 hari kemudian.