Mengapa Pluto Tidak Dianggap dalam Tata Surya? Ternyata Ini Alasannya
Setelah kehilangan statusnya sebagai planet, Pluto menjadi salah satu objek trans-Neptunian yang menarik perhatian para peneliti. Yuk simak selengkapnya!
Setelah kehilangan statusnya sebagai planet, Pluto menjadi salah satu objek trans-Neptunian yang menarik perhatian para peneliti. Yuk simak selengkapnya!
Mengapa Pluto Tidak Dianggap dalam Tata Surya? Ternyata Ini Alasannya
Pada awalnya Pluto diakui sebagai planet ke-9, tetapi kemudian IAU (International Astronomical Union) menetapkan kriteria baru untuk definisi planet.
Sayangnya, Pluto gagal memenuhi kriteria ini dan secara resmi kehilangan statusnya sebagai planet, membuat jumlah planet dalam tata surya berkurang menjadi delapan.
Perubahan ini tidak berkaitan dengan ukurannya yang kecil atau munculnya planet baru yang lebih kecil.
-
Mengapa Pluto dikeluarkan dari tata surya? Pluto resmi dikeluarkan dari jajaran Tata Surya oleh International Astronomical Union (IAU) pada 24 Agustus 2006. Dihapusnya Pluto dalam deretan sembilan planet ini terjadi karena Pluto tidak memenuhi tiga syarat kelayakan.
-
Bagaimana Pluto ditemukan? Pada tahun 1930, seorang astronom muda dari Kansas, yang bekerja sebagai pengamat di Observatorium Lowell di Arizona, menemukan Pluto.
-
Bagaimana proses penghapusan Pluto dari tata surya? Dilaporkan IFLScience, Selasa, (29/8), melaporkan bahwa untuk sampai menyatakan bahwa suatu planet dikeluarkan dalam sistem tata surya, IAU menggelar konferensi selama 10 hari di Praha untuk berdiskusi dan meminta persetujuan agar dihapusnya Pluto dari daftar tata surya.
-
Di mana planet Neptunus berada dalam Tata Surya? Lebih jauh lagi dari Matahari, sepertinya tidak ada manusia di Bumi yang bisa melalui satu tahun di Neptunus.
-
Kenapa Neptunus dijuluki planet biru? Sebagai objek langit yang menarik perhatian, Neptunus memiliki atmosfer yang unik.
-
Kapan planet ini ditemukan? Pada awal tahun 2000-an, data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen Ultra-Violet-Visual Echelle Spectrograph (UVES) pada Very Large Telescope milik European Southern Observatory menunjukkan bahwa WD0032-317 sedang bergerak dan nampak seperti ditarik-tarik oleh bintang yang mengorbit.
1. Kriteria Planet
Aturan baru yang diadopsi oleh International Astronomical Union (IAU) untuk mendefinisikan status planet menyajikan tiga syarat yang harus dipenuhi agar suatu objek dapat diakui sebagai planet dalam tata surya.
Kedua, sebuah planet harus mengorbit Matahari, sehingga menghilangkan kemungkinan objek tersebut hanya merupakan satelit atau benda langit yang mengorbit planet lain.
Ketiga, dan yang paling menarik, sebuah planet harus memiliki kemampuan untuk membersihkan lingkungan di sekitarnya dari objek lain saat bergerak melalui orbitnya.
Ini mengartikan bahwa gravitasi planet tersebut memiliki daya cukup untuk menjaga jalur orbitnya bebas dari objek-objek lain yang mungkin bertabrakan atau menjadi satelit bagi planet tersebut.
Alasan Pluto Tidak dianggap Planet
Pluto, meskipun memiliki bentuk bulat dan mengorbit Matahari, tidak dapat diakui sebagai planet karena ketidakmampuannya memenuhi syarat ketiga dari definisi sebuah planet.
Pluto tidak dapat membersihkan lingkungan di sekitarnya dari objek-objek lain dalam jalur orbitnya.
Meskipun kehilangan statusnya sebagai planet, Pluto mendapatkan gelar ‘planet kerdil’ karena memenuhi dua dari tiga syarat yang ditetapkan oleh IAU.
Saat ini, ada lima planet kerdil yang telah diidentifikasi oleh ilmuwan, termasuk Pluto. Keempat planet kerdil lainnya, yaitu Makemake, Haumea, Eris, dan Ceres, ditemukan berada di luar orbit Neptunus atau di dalam sabuk asteroid antara Jupiter dan Mars.
Pluto memiliki ukuran yang mirip dengan bulan dan membutuhkan waktu 248 tahun Bumi untuk menyelesaikan satu revolusi mengelilingi Matahari.
Pluto berbentuk sama dengan bulan
Masih Menjadi Perdebatan
Proses pemutusan Pluto dari jajaran planet dalam Tata Surya melibatkan konferensi 10 hari yang diadakan di Praha oleh IAU.
Meskipun alasan ketiga ini sempat menjadi subjek perdebatan, keputusan untuk mengeluarkan Pluto tetap berlaku. Meskipun ada berbagai pandangan dan kontroversi seputar proses penghapusan Pluto, alasan seperti bentuknya yang disebut sebagai planet kerdil dan kurangnya jalur orbit yang jelas tetap menjadi argumen utama untuk menjelaskan keputusan ini.