Menkominfo: Negeri ini butuh ahli coder dan big data analisis
Menkominfo: Negeri ini butuh ahli coder dan big data analisis. Bahkan di Singapura, coding sudah diajarkan sejak dari TK. untuk mendidik generasi muda agar memiliki kompetensi bidang TI harus dilakukan dengan langkah-langkah baru. Misalnya saja dengan cara homeschooling coding yang diikuti oleh siswa berusia 15 tahun.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengajak seluruh pemangku kepentingan TI untuk bersama-sama memetakan kebutuhan dan kolaborasi sumber daya manusia.
Hal ini karena negeri ini butuh banyak sumberdaya manusia untuk menjadi coder dan ahli big data analisis.
-
Kenapa Kemkominfo mendorong kemajuan teknologi? “Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
-
Bagaimana teknologi informasi pertama di Indonesia memengaruhi peradaban masyarakat? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia.
-
Apa tujuan utama Rakor Kominfotik se-NTB? Rakor Kominfotik se-NTB itu menjadi momentum penting bagi para pemangku kepentingan dalam berbagi informasi, bertukar pendapat, dan merumuskan langkah-langkah strategis pada masa setahun ke depan.
-
Apa yang sedang disiapkan oleh Kementerian Kominfo terkait teknologi AI? Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyiapkan pengaturan mengenai Tata Kelola Teknologi Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI).
"Selain coder, kita butuh juga ahli big data analysis. Kita perlu menghitung berapa ahli big data analysis yang kita miliki dan butuhkan," katanya seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Senin (9/7).
Dilanjutkannya, hal ini penting karena dua keahlian itu dibutuhkan untuk memastikan Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain dalam hal pemanfaatan teknologi informasi.
"Bahkan di Singapura, coding sudah diajarkan sejak dari TK," ungkap dia.
Di sisi lain, ia juga menegaskan bahwa untuk mendidik generasi muda agar memiliki kompetensi bidang TI harus dilakukan dengan langkah-langkah baru. Misalnya saja dengan cara homeschooling coding yang diikuti oleh siswa berusia 15 tahun.
"Jadi saat berumur 18 bisa menjadi coder. Kita tidak boleh hanya andalkan pendidikan formal. Saat ini kita mempunyai peta okupasi kompetensi, tapi so what? Saya tidak sabaran jadi saya membuat homeschooling coding," jelas pria yang akrab disapa Chief RA ini.
Dia menegaskan upaya mendidik anak muda agar memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi harus dilakukan dengan cara-cara baru.
"Kita perlu kerja keroyokan jangan bergantung pada hal formal. Kita keluar dari pakem, aturan kita ubah. Jangan ubah target tapi ubah cara berpikirnya, tidak perlu out of the box tapi no box," tandasnya.
Baca juga:
Tik Tok bakal batasi usia minimum pengguna di Indonesia
Bahas pemblokiran, perwakilan Tik Tok temui Menkominfo
Bertemu manajemen Tik Tok, Menkominfo minta aturan dipenuhi
Menkominfo sebut kejadian miscall misterius tim IT KPU perlu proses forensik
50 Kabupaten siap laksanakan online single submission