Menkominfo: Sinergi Lintas Sektor Penting Maksimalkan 5G di Indonesia
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan, untuk memaksimalkan manfaat 5G di Indonesia, pemerintah menggalang sinergitas lintas sektoral di tiga bidang. Pertama adalah TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), pengembangan aplikasi, dan talenta digital.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan, untuk memaksimalkan manfaat 5G di Indonesia, pemerintah menggalang sinergitas lintas sektoral di tiga bidang. Pertama adalah TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), pengembangan aplikasi, dan talenta digital.
"Untuk memaksimalkan manfaat 5G di Indonesia, ada tiga bidang yang butuh sinergi antar mitra lintas sektoral, yakni TKDN, pengembangan aplikasi, dan talenta digital," tutur Johnny, dikutip dari keterangan resmi Kemkominfo, Kamis (15/9).
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Terkait penerapan TKDN 5G, Johnny mengatakan, sangat penting untuk memastikan perangkat 5G yang diproduksi di Indonesia memenuhi TKDN minimal 30 persen. Dalam hal pengembangan aplikasi, ia menilai developer aplikasi lokal perlu dibina melalui ketersediaan ekosistem pengembangan aplikasi berbasis komunitas.
Tujuannya agar aplikasi lokal bisa lebih bersaing dengan aplikasi global. Apalagi pada era 4G, Indonesia memiliki banyak aplikasi unicorn. Sementara mengenai talenta digital, operasional 5G diharapkan bisa menumbuhkan keterampilan yang lebih maju. Ia berharap ke depannya akan banyak kursus mengenai 5G, dalam hal Open RAN, integrator sistem, komputasi canggih, jaringan, dan lainnya.
Menurut Johnny, pertumbuhan jaringan 5G merupakan game changer dan berdampak luas terhadap konektivitas. Ada banyak manfaat bagi ekonomi Indonesia maupun kawasan berkat 5G.
Tata Kelola Teknologi 5G
Tidak hanya sinergi antarpemerintah, menurut Johnny, diperlukan tata kelola yang komprehensif dan sinergi teknologi 5G di sektor publik dan swasta agar bisa membawa Indonesia lebih maju.
Di Indonesia, layanan 5G telah beroperasi secara komersil sejak Mei 2021. Hal ini terwujud melalui kolaborasi dengan mobile network operators. 9 wilayah di Indonesia kini terkover 5G meski terbatas, yakni di Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar.
Johnny berharap, dengan kolaborasi, ke depannya cakupan area 5G makin diperluas ke seluruh wilayah Indonesia.
"Kemkominfo akan melakukan yang terbaik untuk mengolah dan memperbarui spektrum frekuensi untuk mendukung 5G dan tentu saja, saya berharap operator jaringan seluler juga harus menunjukkan komitmen mereka untuk mengalokasikan lebih banyak belanja modal (capital expenditure) untuk infrastruktur 5G," tutur Johnny.
Sebagai informasi, saat ini industri telekomunikasi berkembang seiring hadirnya 5G yang menawarkan akses internet lebih cepat dan andal. Menurutnya, dibanding 4G, 5G punya keunggulan dalam hal internet lebih cepat (berkat sub 6 GHz dan MMWave). Kedua, latensi atau waktu tunda lebih rendah, dan ketiga, konsumsi energi lebih efisien.
"Karena keunggulan ini, pertumbuhan adopsi 5G telah dan akan terus dipercepat saat 4G mendekati puncaknya," ujar Johnny.