Misteri hujan 'susu' di Ibukota Amerika akhirnya terpecahkan!
Fenomena hujan tak lazim itu menjadi perdebatan panas ilmuwan
Di bulan Februari silam, warga Washington DC, Ibukota Amerika dikejutkan oleh fenomena hujan unik yang berwarna putih bak susu. Setelah menjadi perdebatan ilmuwan selama berbulan-bulan, Universitas Washington akhirnya bisa mengungkap penyebab terjadinya hujan susu itu.
Hujan susu di Washington tercatat menyisakan 'bercak-bercak' putih hingga radius 322 kilometer, hingga sampai daerah Oregon.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian, tim ilmuwan gabungan ahli meteorologi dan geologi Universitas Washington menyatakan bila hujan susu itu terjadi akibat percampuran dari debu yang berasal dari danau Summer di Oregon yang berjarak 772 kilometer dari Washington. Danau itu diketahui telah mengering saat musim panas dan menghasilkan debu yang sangat banyak.
Sehari sebelum hujan susu terjadi, sebuah badai dengan kecepatan 96,5 kilometer per jam menghantam danau Summer dan menerbangkan debu-debu kering itu ke angkasa.
"Badai itu sangat kuat dan mampu mengangkat debu dalam jumlah cukup banyak," ujar Nic Loyd, ahli meteorologi dari Universitas Washington, Daily Mail (09/06).
Nah, debu-debu itu akhirnya bersatu dengan awan dan akhirnya membuat bulir-bulir hujan berwarna putih, sesuai dengan warna debu danau Summer.
Lebih lanjut, penelitian juga membuktikan bila bahan-bahan kimia yang ada di hujan itu mirip dengan yang ada di danau Summer.
"Tingkat kandungan sodium dan zat-zat kimia lain sama dengan garam yang ditemukan di dasar danau Summer yang telah mengering," lanjut ahli kimia Kent Keller.
Sebelum penelitian ini dipublikasikan pertengahan bulan Juni ini, beberapa teori tentang penyebab hujan susu Washington bermunculan. Pertama, beberapa ilmuwan berpendapat bila warna putih itu berasal dari debu vulkanik letusan gunung api di Jepang.
Kedua, kebakaran hutan yang ada di Nevada menjadi kambing hitam. Alasannya, kebakaran Nevada menghasilkan abu yang terbawa angin dan akhirnya bersatu dengan awan hujan.
Baca juga:
Dongeng jadi nyata? Makam 'Putri Tidur' ditemukan di Ethiopia
Uji coba piring terbang NASA berujung petaka
'Naga' pertama dari Wales terungkap, hanya setinggi bayi
Dikira spaghetti tumpah, barisan 'mie' ini ternyata gundukan cacing
Paus 'dinosaurus' sepanjang 18 meter ditemukan di Mesir