NASA akan budidaya lobak dan kemangi di permukaan bulan
Selain itu tanaman bunga matahari dan arabidopsis juga akan ditanam.
Sebuah tim kecil dari Ames Research Center milik NASA tengah mengupayakan sebuah proyek prestisius yang agak sedikit nyeleneh. Mereka berencana untuk melakukan penghijauan di bulan dengan menanaminya.
Seperti yang dilansir Forbes (20/11), rencananya pada 2015 mendatang hal ini akan segera dilakukan. Jika sukses, maka inilah kali pertama manusia berhasil melakukan cocok tanam di luar bumi.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Kapan Pratiwi Sudarmono terpilih untuk misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
-
Kapan NASA berencana meluncurkan pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir? NASA punya tujuan untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir, yang dikenal sebagai DRACO (Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations) pada akhir 2025 atau awal 2026.
Adapun tanaman yang nantinya akan ditumbuhkan tim yang menamakan dirinya Lunar Plant Growth Habitat ini bermacam-macam. Beberapa di antaranya adalah tanaman konsumsi seperti arabidopsis, kemangi, bunga matahari, dan lobak yang semuanya ditanam dalam media berukuran kaleng kecil.
Kaleng ini sendiri bukan sembarangan karena telah dilengkapi dengan kamera, sensor, dan sambungan listrik. Perangkat ini memang disiapkan untuk mengetahui perkembangan tanaman tersebut selama ditempatkan di bulan.
Kaleng tersebut juga telah didesain sedemikian rupa sehingga diyakini mampu menjaga temperatur, tingkat kelembapan, dan tenaga untuk menghadapi kerasnya iklim bulan. Dengan begitu, manusia tak harus tiap hari menyiraminya satu per satu.
Upaya ini sendiri dilakukan bukannya tanpa alasan. Setidaknya, NASA berupaya untuk mencari lahan cocok tanam baru di tengah polusi dan kurangnya lahan bertanam di muka bumi.
Untuk biaya sendiri NASA akan mencoba menggalang sumbangan. Sementara, mereka juga tengah mempertimbangkan kompetisi berhadiah terbang ke bulan yang dibuat oleh Google sehingga bisa menghemat pengeluaran itu.
(mdk/nvl)