NASA kirimkan data penduduk bumi kepada alien
Roket New Horizons akan membawa data dari penduduk bumi
Pada tahun 1977, NASA pernah melakukan sebuah ide unik dengan menitipkan sebuah pesan kepada makhluk hidup di luar bumi lewat peluncuran roket Voyager I. Kini, setelah 40 tahun, NASA ingin kembali memberikan tanda kehidupan di bumi untuk alien-alien di luar sana.
Proyek gagasan Jon Lomberg itu sedianya akan dilakukan oleh NASA menggunakan sebuah roket luar angkasa bernama New Horizons. New Horizons sejatinya diluncurkan untuk melakukan eksplorasi mantan planet 'Pluto' dan satelitnya sejak tahun 2006, Gizmodo (25/6).
-
Di mana NASA melakukan uji coba roket? Rekaman tersebut menunjukkan video pengujian yang berlangsung antara 10-15 Juli.
-
Kenapa NASA mengembangkan roket untuk misi Mars? MAV diatur untuk mengambil sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars Perseverance milik NASA pada awal tahun 2030-an.
-
Bagaimana cara NASA menguji roket untuk Mars? Badan antariksa AS telah berhasil menyelesaikan uji terowongan angin pada model skala MAV yang dicetak 3D.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
Lomberg menuturkan jika New Horizons akan mengakhiri tugasnya setelah memberikan data terakhir penelitian yang dilakukan di Pluto pada akhir tahun ini. Setelah semua data penelitian terkirim, Lomberg dan tim NASA akan mengirimkan yang menampilkan keadaan bumi ke New Horizons. Data yang terkumpul berupa tulisan, foto, hingga rekaman suara dari orang-orang yang bersedia memberikan dukungan terhadap proyek ini.
Mengingat misinya telah selesai, roket tersebut akan melanjutkan perjalanannya 'tak terjadwalkan' kebagian lain luar angkasa dengan melayang-layang tanpa tujuan. Lomberg dan NASA berharap jika data yang tersimpan di New Horizons dapat terbaca oleh makhluk ekstraterestrial di tata surya lain yang kemungkinan akan dikunjungi oleh New Horizons.
Proyek New Horizons dijadwalkan memiliki berdurasi 9,5 tahun untuk menyelesaikan misinya. Hingga saat ini New Horizons telah berada dalam jarak 483 juta kilometer dari bumi. Roket luar angkasa tersebut juga tercatat sebagai benda buatan manusia pertama yang mampu berpetualang di angkasa dengan kecepatan 58.536 kilometer per jam.
(mdk/bbo)