Pasar Data Center di Indonesia Tumbuh 30 Persen Setiap Tahun
Pertumbuhan pasar data center dari tahun ke tahun tumbuh semakin baik. Kenaikan ini, tidak lepas dari jumlah penetrasi pengguna internet di Indonesia.
Pertumbuhan pasar data center dari tahun ke tahun tumbuh semakin baik. Kenaikan ini, tidak lepas dari jumlah penetrasi pengguna internet di Indonesia.
Kini jumlah pengguna internet di Republik ini berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2018 mencapai 171,17 juta jiwa.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang dilakukan untuk menata kabel-kabel di Jakarta? Pemprov DKI menargetkan Jakarta bebas dari kabel udara dan tiang listrik pada 2028. Dibutuhkan sepanjang 223,796 kilometer SJUT untuk menata kabel-kabel di ibu kota. Total panjang kabel utilitas (kabel PLN, telepon dan fiber optic) di Jakarta saat ini sekitar 16.925,73 kilometer. Penataan kabel membuat Jakarta semakin indah, mobilitas pejalan kaki tidak terganggu. Operator memiliki jaminan perawatan dan keselamatan.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Menurut Ketua Umum Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO), Hendra Suryakusuma, pasar data center tumbuh 30 persen setiap tahunnya sejak 2014. Saat ini saja, market size data center di Indonesia telah mencapai 50 MW. Angka itu berasal dari survei CBRE Asia Pacific Data Center Trends.
"Berdasarkan data tersebut, dipredikasikan tahun 2021 mencapai 70 MW. Jadi kalau kita lihat, dari sisi perkembangan digital ekonomi ada korelasinya dengan perkembangan data center," ujar Hendra saat diskusi di kantor DCI Indonesia, Jakarta, Rabu (13/11).
Dilanjutkannya, di tahun ini saja sudah ada tiga perusahaan data center baru yang beroperasi. Salah satunya adalah Amazon Web Services (AWS). AWS, kata Hendra, telah melakukan investasi sebesar Rp 14 Triliun dalam waktu 10 tahun. Data center pertama mereka pun telah dibangun.
"Mereka pasti akan bangun data center lagi. Jadi gak hanya satu saja," jelasnya.
Masih Tertinggal
Meski menunjukkan pertumbuhan pasar yang cukup baik, namun pada dasarnya jika dibandingkan dengan Singapura, market size data center negeri ini kalah jauh.
Berdasarkan data dari CBRE-Asia Pacific Data Center Trends (Q12019), market size Indonesia untuk data center baru mencapai 50 MW. Sementara tingkat okupansinya pun masih rendah. Berkisar di angka 30 MW.
Sedangkan Singapura, market size-nya telah mencapai 359,8 MW dan tingkat keterisiannya sekitar 251 MW.
"Pertama, pastinya melihat angka itu sedih. Kenapa? Indonesia itu dengan penduduk 264 juta jiwa dan jumlah pengguna internetnya telah mencapai 64,8 persen harusnya bisa melebihi Singapura," ujar CEO PT Data Center Indonesia, Toto Sugiri.
Toto melanjutkan, besarnya market size di Singapura dibandingkan di Indonesia, diduga lantaran banyak perusahaan-perusahaan asing yang meletakan data center-nya di sana. Termasuk, perusahaan-perusahaan yang melakukan operasionalnya di Indonesia.
"Seperti Facebook dan lain-lain meletakan data center-nya di sana," kata dia.
Ia pun mengatakan, harusnya perusahaan-perusahaan asing yang melakukan operasionalnya di Indonesia, memiliki juga data center di negeri ini. Akan ada banyak manfaat yang bisa didapatkan jika mau memaksa mereka menaruh data center-nya di Indonesia. Salah satunya pajak.