Pemuda pembuat aplikasi 'pembunuh' 200.000 situs dipenjara 1 tahun
Pemuda asal Inggris ini juga kena denda dan hukuman kerja tanpa dibayar
Kesalahan di masa muda bisa membuat masa depan berantakan. Kata-kata itu pantas diberikan pada Grant Manser, pemuda 20 tahun dari Worcestershire, Inggris, yang menghabiskan masa remajanya sebagai pengembang aplikasi hacker.
Tidak tanggung-tanggung, di usinya yang ke-16, Manser sudah menciptakan berbagai aplikasi peretas website. Aplikasi karya Manser antara lain, Dejabooter, Vex-Stresser, netspoof dan Refinedstresser.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
Dari penjualan aplikasi-aplikasi itu, Manser mengaku mampu meraup untung hingga Rp 918 juta lebih! Rata-rata harga per aplikasi hackernya adalah Rp 80-400 ribuan. Kabar buruknya, deretan aplikasinya terbukti membuat 224.548 website crash alias down.
Semua terjadi akibat pembeli aplikasi Manser jumlahnya mencapai 4000 orang lebih. Ribuan orang itu menggunakan aplikasi Manser untuk menyerang berbagai jenis website, seperti website sekolah, bisnis, dan pemerintah melalui metode DDoS (Distributed Denial of Services).
Website yang jadi korban aplikasi Manser tersebar dari Polandia, Prancis, Amerika Serikat, Belanda, dan beberapa negara Eropa lain.
Salah satu korbannya adalah website kampus Harrogate and Hull College yang down 14 jam lebih. Kampus itu menjadi korban setelah salah satu mahasiswanya membeli aplikasi Manser dan menyerang website kampus itu pasca marah skorsing pihak kampus.
Akibat pembuatan aplikasi itu, Manser yang saat ini menjalani sidang di pengadilan Birmingham diganjar hukuman penjara 18 bulan, kerja 100 jam tanpa dibayar, dan denda Rp 2 juta.
Baca juga:
Hadapi serangan grup Anonymous, Israel siapkan 400 hacker
Isu hacker muncul di SMA Palembang, peserta UNBK cemas
Netizen Indonesia paling lantang suarakan penutupan 'rumah' hacker!
Google: 1 juta akun Gmail jadi target hacker bayaran pemerintah
Sembunyikan informasi soal ISIS, NASA jadi sasaran hacker