Pengusaha ini Jengkel saat Terima Lamaran Pekerjaan dari Gen Z
Seorang pengusaha asal Australia jengkel saat menerima lamaran pekerjaan dari Gen Z, kenapa?
Seorang pengusaha sukses asal Australia, Jane Lu, mengkritik keras surat lamaran kerja dari seorang pelamar Gen Z. Ia bahkan menyebut jika surat lamaran kerja itu sebagai yang terburuk yang pernah diterimanya.
Dalam sebuah video di TikTok yang telah ditonton lebih dari 54.000 kali, ia memperlihatkan surat lamaran yang diajukan untuk posisi asisten kursus bisnisnya, yang penuh kesalahan dan tampak hasil salinan langsung dari ChatGPT.
"Saya yakin pengalaman saya di (pengalaman/keahlian yang relevan)membuat saya menjadi kandidat yang kuat," bunyi salah satu bagian lamaran tersebut yang menunjukkan bagian belum diisi penuh.
Lu pun menduga bahwa surat lamaran pekerjaan itu dihasilkan oleh bot AI populer, ChatGPT.
"Ini jelas salinan yang setengah diisi," ungkap Lu terkejut mengutip dari Indy100, Selasa (29/10).
Ia pun mengimbau calon pelamar untuk berpikir lebih matang dalam melamar pekerjaan. Respon dari pengguna TikTok lainnya segera bermunculan, menunjukkan bahwa penggunaan ChatGPT dalam lamaran kerja menjadi fenomena yang umum.
"Saya pernah menerima lamaran untuk posisi administrasi medis padahal saya membuka lowongan untuk pekerja bandara di bidang penerbangan," komentar salah seorang pengguna.
Walaupun ada kekhawatiran akan meningkatnya penggunaan ChatGPT, studi dari Jabra baru-baru ini mengungkapkan hanya 23 persen pekerja di Inggris yang menggunakan AI di tempat kerja, dan hanya 25 persen dalam kehidupan pribadi.
Di sisi lain, para pemimpin bisnis di Inggris menyatakan tingkat kepercayaan tinggi pada AI (70 persen), yang memunculkan pertanyaan kritis tentang kemampuan kepemimpinan dalam implementasi AI secara efektif.