Pornografi-aksi kriminal selalu hantui setiap inovasi teknologi
Pelaku kriminal dan pornografi di setiap inovasi teknologi, termasuk kemajuan di media sosial.
Popularitas jejaring sosial sekarang ini masih tetap berkibar seperti tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi ada yang patut diwaspadai oleh para penggunanya, karena lengah sedikit mereka akan menjadi korban.
Khususnya di Twitter, sekarang ini sangat banyak sekali account-account dengan pemilik yang sengaja 'meng-anonymous-kan' diri atau menyembunyikan jati diri mereka untuk menyampaikan berbagai informasi, bahkan yang berbau kicauan provokatif.
Dikutip dari Antara (06/11), menurut pakar media sosial dari Virtual Consulting, Nukman Luthfie, di segmen dan sisi manapun pastinya tidak luput dari jangkauan para pelaku kriminal.
"Pada prinsipnya akan selalu ada celah bagi pelaku kriminal dan pornografi di setiap inovasi teknologi, termasuk kemajuan di media sosial," kata mantan direktur Internet Service di Agrakom itu.
Bahkan, menurutnya, tidak sedikit dari para pelaku kejahatan cyber tersebut memanfaatkan celah kelengahan para pengguna jejaring sosial, khususnya para follower mereka, untuk melakukan penipuan dan pemerasan.
"Modus pemerasan sudah ada sejak dahulu, pemerasan melalui pemberitaan di koran, melalui ancaman telepon, Facebook, dan sekarang melalui Twitter," katanya.
Ia menambahkan selain melalui penyebaran kabar untuk menekan korban, pemerasan juga dilakukan lewat penyebaran gambar porno korban.
"Atau berpura-pura meminjam uang," kata bekas pewarta dan editor di salah satu majalah bisnis di Indonesia tersebut.
So, disarankan untuk tetap waspada dan bijak dalam menggunakan jejaring sosial khususnya ketika mem-follow sebuah account di Twitter. Perhatikan track record-nya dan setiap tweetnya apakah sudah menjurus untuk melanggar hukum atau tidak.