Pria lebih ketergantungan dengan smartphone daripada wanita
Pria hanya mampu bertahan 21 detik tidak menyentuh smartphone, sedangkan wanita 57 detik
Kaspersky Lab belum lama ini merilis hasil temuan mereka yang menarik mengenai lamanya waktu orang-orang bertahan untuk tak memegang smartphone. Hasilnya ternyata, peserta penelitian yang berada di ruang tunggu sendirian rata-rata hanya mampu bertahan selama 44 detik sebelum mereka ‘menyerah’ menyentuh smartphonenya.
Yang lebih menarik berdasarkan hasil temuan mereka adalah ternyata pria lebih tak sanggup lama memegang smartphone dibandingkan dengan wanita. Pria hanya mampu bertahan lebih dari setengah waktu itu atau rata-rata hanya mampu bertahan selama 21 detik saja. Lain hal dengan wanita yang mampu menunggu selama 57 detik. Penelitian itu dilakukan Kaspersky Lab bersama dua universitas yakni, Universities of Würzburg dan Nottingham Trent.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Bagaimana manusia beradaptasi dengan teknologi smartphone di masa depan? Tubuh manusia pada umumnya beradaptasi dengan keadaan lingkungan di sekitarnya. Jika demikian, bisa saja bentuk tangan dan leher manusia di masa depan akan berbeda.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat memengaruhi kemampuan kognitif remaja? Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
-
Siapa yang menjadi subjek penelitian tentang dampak kecanduan gadget bagi remaja? Penelitian ini mengulas 12 artikel yang melakukan studi neuroimaging pada total 237 partisipan untuk mengkaji perubahan dalam konektivitas antara jaringan otak terkait kecanduan internet. Partisipan penelitian berusia antara 10 hingga 19 tahun dan didiagnosis dengan kecanduan internet antara tahun 2013 dan 2023.
"Penelitian menunjukkan bahwa pada kenyataannya kita terikat jauh lebih dalam lagi pada smartphone, dibandingkan yang kita sadari, dan telah menjadi sifat kedua kita untuk beralih ke smartphone ketika ditinggal sendirian bersama perangkat digital tersebut. Kita tidak bisa lagi hanya menunggu. Kecepatan informasi dan interaksi yang disampaikan melalui perangkat digital ini membuatnya lebih dari sekedar teknologi semata, tetapi sudah seperti pendamping digital dan koneksi bagi kita ke dunia luar," ujar Jens Binder peneliti dari University of Nottingham Trent dalam keterangan resmi Kaspersky Lab, Jumat (15/7).
Selain itu, kedua universitas juga melakukan penelitian tambahan yang menunjukkan bahwa dorongan untuk memeriksa smartphone sebagai akibat dari rasa takut ketinggalan berita menarik di internet dan jejaring sosial dan takut tidak eksis atau fear of missing out (FoMo). Bahkan dalam survei yang menyertai penelitian ini, para peserta yang lebih sering menggunakan smartphone mengakui bahwa mereka memiliki tingkat FoMo yang lebih tinggi.
"Semakin sering peserta menggunakan smartphone, maka semakin mereka merasa takut ketinggalan berita menarik di internet dan jejaring sosial ketika tidak mengakses perangkat digital tersebut. Sulit mengatakan mana di antara keduanya yang menyebabkan hal tersebut – apakah kita menggunakan smartphone lebih sering karena kita merasa takut ketinggalan berita menarik di internet dan jejaring sosial dan/atau takut tidak eksis, atau apakah karena terlalu seringnya kita menggunakan smartphone sehingga memunculkan perasaan khawatir tersebut," ujar Astrid Carolus dari University of Würzburg.
Baca juga:
Ini 10 smartphone terpopuler di 6 bulan awal 2016 versi AnTuTu
Penelitian: Sering gunakan smartphone picu stres dan 'pikun'
Dibanding wanita, pria tak kuat lama jauh dari smartphone
Begini wajah dari smartphone Android baru BlackBerry
Begini tanda kecanduan smartphone akut
Smartphone Rp 50 ribuan asal India akhirnya siap dipasarkan
Awas, suka lihat smartphone sambil tiduran picu kebutaan