Pro Kontra Keputusan Nadiem Makarim Terima Tawaran Jadi Menteri
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyambut baik bergabungnya pendiri Gojek Nadiem Makarim ke kabinet jilid kedua Presiden Jokowi. Dia merasa, Presiden Jokowi tepat menunjuk Nadiem menjadi salah satu menterinya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyambut baik bergabungnya pendiri Gojek Nadiem Makarim ke kabinet jilid kedua Presiden Jokowi. Dia merasa, Presiden Jokowi tepat menunjuk Nadiem menjadi salah satu menterinya.
"Kalau menurut saya bagus. Kita harus sambut baik, walaupun kita belum tahu resmi posisinya dimana, tapi dengan pola pikirnya Chief Nadiem yang senantiasa mencari proses baru kemudian menyelesaikan permasalahan. Jadi kita sambut baik apapun keputusan presiden, kita dukung," jelas Rudiantara.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Dia pun mengatakan, tidak ada pesan khusus untuk Nadiem. Menurutnya anak dari Nono Anwar Makarim itu merupakan talenta yang bagus dimiliki oleh Indonesia.
"Gak perlu dipesenin karena udah jago, udah pinter kok dia. Dia udah terbiasa membuat proses baru, mencari cara baru untuk memecahkan permasalahan," tuturnya.
Meski begitu, Nadiem harus bisa berkompromi dengan masalah politik. Namun hal itu tak perlu dikhawatir. Masih ada arahan dari Presiden dan Wakil Presiden yang akan menjadi jalan keluarnya.
"Komprominya hanya satu, masalah politik saja tapikan nanti ada arahan dari Presiden dan Wakil presiden. Tapi di bawah presiden dan wakil presiden pasti beliau akan berkreasi seperti di Gojek. Artinya came up dengan ide-ide baru, cara-cara baru yang dianggap memotong mata rantai yang tidak efisien," terangnya.
Sementara itu, pengganti Nadiem Makarim, Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo turut mengungkapkan pendapatnya. Menurut mereka, pihaknya sangat terhormat pendiri Gojek diminta untuk menjadi menteri. Dengan demikian, Nadiem akan dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Kami menghormati proses yang saat ini sedang berlangsung dan mendoakan yang terbaik untuk Nadiem untuk pengumuman dari Istana Rabu besok," jelas Kevin dan Andre.
Lebih Baik Tetap di Gojek
Ditunjuknya Nadiem menjadi salah satu bakal calon Menteri di kabinet kedua Jokowi, tak hanya menimbulkan sambutan positif saja dari masyarakat. Namun, Sisi kontra pun mengemuka.
Pengamat bisnis Yodhia Antariksa berkicau melalui akun Twitternya @strategi_bisnis mengatakan investor harusnya kurang happy dengan berita Nadiem menjadi menteri. Alasannya, saat ini Gojek benar-benar butuh fokus agar tidak tersalip pesaingnya.
Menurut Yodhia, saat ini market share Grab sudah 60% dan jika rencana Grab menggabungkan Dana dan Ovo terwujud maka Gopay bisa limbung. Intinya, di mata investor, posisi CEO Gojek lebih krusial daripada posisi menteri.
Dengan pengalamannya sebagai konsultan bisnis yang menangani banyak perusahaan, Yodhia menilai sekarang Gojek butuh fokus yang amat tinggi.
"Harapannya, CEO baru Gojek yang akan menggantikan Nadiem memang benar-benar kapabel. Valuasi Gojek saat ini sudah Rp 100 triliun lebih," ujarnya.
Bukan hanya dari kalangan startup dan investor, pengemudi ojek online (ojol) pun keberatan dengan masuknya Nadiem ke kabinet. Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono, menyatakan akan mengerahkan massa jika Nadiem menerima pinangan Jokowi.
Alasannya, kondisi pengemudi belum sejahtera sehingga harusnya Nadiem fokus mengelola Gojek dan mencari cara lebih mensejahterakan pengemudi ojol.
"Si Nadiem harus mengkaji, di belakang ada mitra ojol yang belum sejahtera. Bagaimana mensejahterakan rakyat Indonesia apabila korporasi sendiri belum mensejahterakan mitranya?" kata dia.