Protes korupsi, hacker Anonymous 'hajar' 9 bank internasional
Korban pertama serangan ini adalah bank sentral Yunani
Di bulan Mei ini, grup hacker raksasa Anonymous mulai menjalankan operasi serangan hacker yang menyasar bank-bank internasional. Total, sampai saat ini sudah ada 9 bank besar yang jadi korban.
Operasi peretasan bank ini diberi nama 'OpIcarus' dan rencananya berlangsung selama satu bulan. Pihak Anonymous sendiri mengklaim bila operasi OpIcarus akan menjadi salah satu serangan terbesar dalam sejarah.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
OpIcarus dilakukan oleh Anonymous dalam rangka memprotes tindak korupsi dunia yang kian menjadi-jadi. Guna memuluskan langkahnya itu, Anonymous mengajak grup hacker Ghost Squad Attackers.
Serangan Anonymous berbasis DDoS yang membanjiri jaringan website bank target menggunakan trafik dari sumber lain, membuatnya 'down'. Menurut Techworm, korban pertama dari OpIcarus adalah bank sentral Yunani.
Pihak Bank Yunani mengutarakan memang benar pihaknya jadi korban, namun serangan itu hanya berlangsung selama beberapa menit sebelum akhirnya dihentikan oleh sistem keamanan bank. Sistem perbankan memang aman, namun serangan itu memaksa website bank Yunani down dalam waktu cukup lama.
Lewat video mereka yang diunggah di YouTube, Anonymous menyatakan bila korban mereka masih banyak, seperti MasterCard, Visa, IMF, London Stock Exchange, dan bank sentral lain dari berbagai negara. Anonymous menekankan bila mereka tidak akan kalah dengan politik 'kotor' dari bank.
"Ini hanyalah awal, kami tidak akan berhenti sampai semua mata tertuju pada bank, serta semua institusi yang menyimpan uang hasil aksi kriminal mereka di dalamnya," ujar Anonymous.
Beberapa bank yang sudah berhasil diserang oleh Anonymous dan Ghost Squad Attackers di antaranya adalah bank sentral Siprus, Selandia Baru, Montenegro, dan Prancis.
Baca juga:
Awas, hacker bisa lakukan 5 hal berbahaya ini pada smartphone mu!
Ini bahaya besar yang mengintai remaja pengguna smartphone
Bocah umur 10 tahun retas Instagram, diberi hadiah Rp 130 juta
Cerita sukses Jobert Abma, hacker muda bergaji Rp 1 miliar setahun!
Situs diretas, KPAI lapor ke Bareskrim