Public Expose Live 2023: Telkom Fokus pada FMC & Data Center, Pastikan Transformasi 5 Bold Moves Berjalan Lancar
Melalui strategi utama Five Bold Moves (5BM), langkah strategis ini mulai memperlihatkan sinyal positif.
Telkom Optimis Kinerja Tahun Buku 2023 Terjaga dan Tumbuh Positif
Public Expose Live 2023: Telkom Fokus pada FMC & Data Center, Pastikan Transformasi 5 Bold Moves Berjalan Lancar
Menjelang akhir tahun 2023, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus menjalankan transformasi yang sudah dicanangkan perseroan sejak dua tahun terakhir.
Melalui strategi utama Five Bold Moves (5BM), langkah strategis ini mulai memperlihatkan sinyal positif dan diharapkan menjadi potensi untuk keberlangsungan profitabilitas perseroan ke depannya.
- Nusron Wahid: Prabowo-Gibran Gimiknya Cuma Joget, Paslon Lain Banyak tapi Enggak Diterima Publik
- Perusahaan Anak BNI Tumbuh Positif Seiring dengan Program Transformasi
- Terus Bertransformasi, Telkom Luncurkan Program ESG 2024
- Intip Transformasi Khansa Fitria, Kembang Desa yang Dinikahi Mahasiswa KKN 'Cantik Sejak Bocah'
Demikian disampaikan Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya pada Public Expose Live 2023, Kamis (30/11).
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi serta Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel Mohamad Ramzy.
Heri juga memaparkan kinerja dan strategi perseroan, serta proyeksi kinerja tahun buku 2023.
"Tahun ini Telkom terus menjalankan transformasi melalui strategi Five Bold Moves sebagai upaya untuk meningkatkan value demi keberlangsungan perusahaan yang kompetitif dan profitable. Setelah implementasi FMC yang dilakukan pada Juli lalu, kali ini kami tengah mengakselerasi bisnis data center TelkomGroup untuk dapat semakin kuat, baik dari sisi kapasitas maupun kapabilitas,"
ujar Budi.
merdeka.com
Inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) ditujukan untuk melayani permintaan broadband berkecepatan tinggi dan dapat diandalkan. Sejak Juli 2023, TelkomGroup melalui Telkomsel yang fokus menjalankan bisnis Business-to Consumer (B2C) telah melakukan prioritisasi optimasi biaya, konvergensi pelanggan, dan maksimalisasi channel seluler.
FMC diproyeksi dapat memperlihatkan hasil efisiensi yang baik sebagaimana yang direncanakan oleh perseroan. Begitupun dengan nilai sinergi dari IndiHome dan Telkomsel yang sudah dipersiapkan dengan cermat.
Diharapkan seiring proses dan waktu yang terus berjalan, potensi peningkatan revenue dari sinergi keduanya dapat menunjukkan hasil mulai awal tahun depan.
Selanjutnya pada bisnis data center, saat ini kebutuhan para pelaku bisnis akan data center terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sementara itu, Indonesia sendiri juga diproyeksikan akan berkontribusi sebesar 40% dari ekonomi digital ASEAN pada 2025.
Telkom yang saat ini memiliki sebanyak 32 fasilitas data center melihat kondisi tersebut sebagai peluang yang sangat baik untuk menangkap potensi pemintaan pasar dan memperkuat posisi sebagai pemain data center terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Saat ini, Telkom melalui anak usahanya Telkom Data Ekosistem tengah mengelola operasionalisasi Hyperscale Data Center Cikarang dan membangun Hyperscale Data Center Batam.
Ke depannya, selain fokus pada ekspansi dan pembangunan data center, Telkom juga terbuka terhadap kerja sama strategis dengan mitra global untuk meningkatkan value sebagai pusat ekosistem digital.
Optimisme Telkom Bukukan Kinerja Positif Pada Tahun Buku 2023
Pada kesempatan Public Expose Live 2023, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi memaparkan kinerja perseroan.
Hingga September 2023, Telkom membukukan pertumbuhan positif sebesar 2,2% YoY menjadi Rp111,2 triliun yang didorong oleh pertumbuhan Layanan Data, Internet & IT sebesar 4,8% YoY menjadi Rp63,4 triliun.
"Pencapaian ini seiring dengan meningkatnya pendapatan IndiHome dan transisi yang berlanjut dari bisnis legacy ke data," ungkap Heri.
Perseroan juga mencatat EBITDA sebesar Rp59,1 triliun dengan EBITDA marjin 53,1%, meningkat dari 52,2% pada semester pertama 2023.
Sementara itu, Laba Bersih tumbuh 17,6% YoY menjadi Rp19,5 triliun selama periode tersebut.
Dari sisi beban perseroan, terdapat penurunan biaya depresiasi dan amortisasi sebesar 3,7% YoY menjadi Rp24,1 triliun serta penurunan biaya pemasaran sebesar 6,9% YoY menjadi Rp2,6 triliun.
Telkomsel selaku anak usaha mencatat pendapatan Bisnis Digital yang positif sebesar 7,0% YoY, didorong oleh pertumbuhan data payload yang solid dan menghasilkan peningkatan kontribusi dari pendapatan menjadi 86,1% dari 81,0% pada periode yang sama di tahun lalu.
Telkomsel berhasil mencapai jumlah pelanggan pada 158,3 juta dan percepatan penambahan IndiHome B2C dalam jumlah yang baik yaitu sebesar 205 ribu pelanggan.
Sejalan dengan komitmen perusahaan yang fokus menyasar market Business-to-Business (B2B), Telkom melalui Segmen Enterprise telah meluncurkan Indibiz, yang menyediakan layanan konektivitas serta platform dan layanan digital yang fokus untuk Usaha Kecil and Menengah (UKM) dan dikategorikan dalam Indibiz Ruko, Indibiz Finance, Indibiz Education, dan Indibiz Hotel.
Hingga September 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan mencapai Rp22,1 triliun atau 19,9% dari total pendapatan. Belanja modal ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.
"Dengan kinerja yang terus terjaga hingga kuartal ketiga ini, kami optimis Telkom dapat membukukan kinerja tahun buku 2023 yang positif dan profitable, begitupun dengan progress dari realisasi strategi utama perusahaan yang diharapkan dapat menjadi angin segar untuk memberikan value yang optimal bagi stakeholders dan investor nantinya,"
tutup Heri.
merdeka.com