Radiasi Smartphone Bisa Sebabkan Mandul, Mitos atau Fakta?
Radiasi smartphone bisa sebabkan mandul, mitos atau fakta? Pancaran sinar X tentu akan langsung menyebabkan ketidak suburan, karena sel testikular akan langsung rusak jika terekspos. Kekuatannya cukup untuk membuat seseorang jadi mandul. Namun sebaliknya, gelombang radio dari smartphone sama sekali bukan ancaman.
Salah satu terobosan baru dalam dunia fashion khususnya pakaian dalam, adalah celana dalam pria yang bisa melindungi alat vital pria dari radiasi smartphone. Namun permasalahannya adalah, butuhkah alat vital pria dilindungi agar tetap subur? Mari kita bedah dari sisi sains dan teknologi.
Hal ini bermula dari asumsi bahwa gelombang radio yang dipancarkan smartphone bisa membawa efek berbahaya, yakni menurunkan jumlah sperma dan menurunkan kesuburan. Asumsi ini sudah muncul sejak lama, namun ternyata hal ini hanya rumor.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan antara penggunaan smartphone dan kanker otak? Penelitian ini, yang dilakukan atas permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjadi titik terang bagi kekhawatiran yang telah lama ada di kalangan masyarakat terkait potensi bahaya gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru tentang penggunaan smartphone dan risiko kanker otak? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
Hal ini dikarenakan sebenarnya masyarakat sepertinya salah tangkap akan bagaimana perbedaan-ciri-ciri gelombang elektromagnetik. Gelombang radio adalah gelombang elektromagnetik, begitu juga sinar X.
Meskipun sama-sama gelombang elektromagnetik, sinar X lebih berbahaya karena panjang gelombangnya yang rendah, bisa merusak sel bahkan jaringan. Panjang gelombangnya yang hanya satu per satu juta dari lebar rambut manusia, bisa sangat kuat dan bahaya bagi sel.
Namun, gelombang radio adalah kebalikannya. Panjang gelombang dari gelombang radio yang sepanjang lapangan sepakbola, hanya membawa energi yang kecil. Energi ini terlalu kecil untuk bahkan merusak sel.
Pancaran sinar X tentu akan langsung menyebabkan ketidaksuburan, karena sel testikular akan langsung rusak jika terekspos. Kekuatannya cukup untuk membuat seseorang jadi mandul. Namun sebaliknya, gelombang radio dari smartphone sama sekali bukan ancaman.
Awal dari rumor ini adalah smartphone yang dalam pemakaiannya selalu terasa panas, hingga masyarakat khawatir bahwa gelombang radio lah yang menyebabkan panas tersebut. Karena smartphone selalu disaku dan dekat dengan alat vital, muncul ketakutan tersebut. Namun panasnya smartphone sama sekali bukan karena gelombang radio, namun reaksi kimia yang terjadi dalam baterai.
Berbagai penelitian seperti dari Georgetown University dan peraih Nobel Hermann Muller, semua membantah bahwa gelombang radio berbahaya bagi sterilitas. Semua beranggapan bahwa meski sama-sama gelombang elektromagnetik, yang berbahaya adalah sinar X, bukan gelombang radio.
Jangan percaya mitos ini ya!
(mdk/idc)