Remaja Madrasah Aliyah ini ikut kejuaraan robotik di Amerika Serikat
Remaja Madrasah Aliyah ini ikut kejuaraan robotik di Amerika Serikat. Sebagai negara berkembang dan di tengah perkembangan teknologi, bukan berarti Indonesia tak mampu bersaing dengan negara-negara lain. Diajang kompetisi teknologi misalnya, tak jarang anak bangsa dengan gagah menjadi jawara tingkat internasional.
Sebagai negara berkembang dan di tengah perkembangan teknologi, bukan berarti Indonesia tak mampu bersaing dengan negara-negara lain. Diajang kompetisi teknologi misalnya, tak jarang anak bangsa dengan gagah menjadi jawara tingkat internasional.
Nah baru-baru ini, melalui Telkom, remaja Indonesia didorong untuk mengikuti kegiatan kompetisi robot kelas dunia. Kompetisi itu adalah First Global Challenge Olympic Robot Competition 2017 yang diselenggarakan di Washington DC, Amerika Serikat, pada tanggal 14 hingga 18 Juli 2017 mendatang. Kompetisi tersebut diikuti oleh 160 negara dan merupakan olimpiade robot terbesar di dunia yang berakar pada kurikulum STEM (Science, Technology, Engineering, Math) pada pendidikan dunia internasional.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
-
Apa yang membuat robot bisa berjalan seperti manusia? Analisis intensif terhadap sirkuit saraf ini, khususnya yang mengendalikan otot-otot pada fase mengayun kaki, mengungkap elemen penting dari strategi efiisiensi energi.
-
Bagaimana robot bisa berjalan seperti manusia? Sebuah kelompok peneliti dari Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Tohoku telah mereplikasi jalan robot mirip manusia. Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang pada robot? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
-
Bagaimana robot itu 'bunuh diri'? Penduduk setempat bahkan mengatakan robot itu melompat ke bawah. Meskipun alasan perilaku robot tidak diketahui, hal ini sedang diselidiki.
“Kami menilai bahwa kesempatan ini menjadi pintu perkembangan teknologi dan ekonomi digital Indonesia yang menjadi harapan perusahaan di masa datang. Kami juga berharap tim ini akan memotivasi millenial Indonesia lainnya untuk terbuka dengan teknologi dan tidak takut untuk berhadapan dengan negara maju lainnya,” jelas Joddy Hernady selaku Senior Vice President Media & Digital Business Telkom dan CEO Metranet.
Adalah Madrasah Aliyah (MA) TechnoNatura yang memiliki tim bernama Indonesia Robotic Team, merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia untuk kategori usia Sekolah Menengah Atas dalam ajang bergengsi Robotik dunia ini. Berdiri sejak tahun 2004 di bawah naungan Yayasan Create Foundation (pimpinan Ilham Habibie) dan berlokasi di Cimanggis, TechnoNatura menjadi sekolah madrasah berbasis teknologi dan alam dengan sistem pembelajaran yang progresif dan tenaga pengajar yang kompeten dalam bidang teknologi.
Indonesia Robotic Team dalam kompetisi ini menciptakan robot “Solusi Akses Air Bersih” yang sesuai dengan syarat dan prasyarat panitia olimpiade dengan bahan dasar terbatas serta waktu singkat, yaitu satu setengah bulan. Tim juga harus beradaptasi dalam metode programming manual (Arduino) yang biasa mereka gunakan, menjadi koding melalui komputer (Java) menggunakan Android Studio yang baru pertama kali mereka gunakan.
First Global Challenge Olympic Robot Competition 2017 adalah laksana arena PBB untuk IOT (Internet of Things) dalam bidang Robotik. Sungguh sebuah arena bergengsi robotik di dunia. IoT sendiri merupakan pondasi kemajuan teknologi masa dating yang memungkinkan terhubungnya berbagai perangkat (hardware dan software) dalam bentuk terapan apa saja melalui internet, termasuk pada Komputer, smartphone, bahkan kendaraan bermotor, kulkas, mesin cuci, AC, keamanan rumah, penerang ruangan, pengoperasian pintu otomatis hingga pagar rumah.
Baca juga:
Masih banyak perusahaan belum terapkan transformasi TI
6 Smartphone yang paling ditunggu-tunggu di paruh kedua 2017
Ilmuwan berhasil buat smartphone yang nyala tanpa baterai!
Kerja keras Xiaomi saat penjualan melambat yang berujung melesat
OJK: Sudah saatnya BPR gencarkan penggunaan teknologi
7 Prediksi cara berkencan masa depan, tak ada lagi Tinder!
5 Kecanggihan tempat umum ketika dunia sudah dikuasai teknologi