Retas Pentagon, hacker 18 tahun dipuji Pemerintah AS
Si hacker muda bahkan dipuji Menteri Pertahanan Amerika Serikat
Mulai tanggal 18 April sampai 12 Mei 2016 lalu, Pentagon atau pusat Departemen Pertahanan Amerika Serikat di Washington DC, mengadakan sebuah sayembara berhadiah uang bertajuk 'Hack Pentagon'. Menariknya, salah satu pemenangnya adalah siswa sekolah menengah atas (SMA).
Remaja berusia 18 tahun itu adalah David Dworken, yang ternyata juga berasal dari Washington DC. David berhasil meretas beberapa website publik milik Pentagon. Total David menemukan 6 'bug' atau kesalahan sistem di website Pentagon.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
David mengaku bisa menghabiskan 10-15 jam dalam satu hari di depan laptopnya untuk meretas website Pentagon. Hasilnya, dia menemukan beberapa bug yang dapat dimanfaatkan hacker untuk mengambil alih website dan mencuri informasi akun di dalamnya.
Sayangnya, David sedikit terlambat melaporkan keberadaan bug tersebut sehingga gagal mendapatkan uang hadiah. Akan tetapi, aksinya itu mendapat pujian dari Ash Carter, Menteri Pertahanan Amerika Serikat saat ini. Selain itu, banyak lembaga keamanan siber yang mulai mengontak David untuk memanfaatkan jasanya.
Baca juga:
Sayembara 'bug' Android makin menggiurkan, bikin kaya mendadak!
Website Pendaftaran Siswa Baru SMA DKI di-hack!
Kena retas, Kemkominfo sebut websitenya segera normal lagi
Curhat soal pemblokiran Google, hacker retas website Kominfo
Awas hacker menyerang, 10 password ini haram dipakai untuk Twitter
Hacker Arab Saudi klaim retas Twitter, 32 juta akun dalam bahaya