Riset Kaspersky: Anak-anak sering kunjungi situs berbahaya ini
Riset Kaspersky: Anak-anak sering kunjungi situs berbahaya ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa sekarang ini, rata-rata, anak-anak di seluruh dunia lebih jarang berkomunikasi, bermain dan mengakses konten dewasa melalui komputer jika dibandingkan tahun lalu
Kaspersky Lab mengeluarkan laporan terbaru mengenai aktivitas anak-anak di seluruh dunia dalam menggunakan komputer. Hasil analisis menunjukkan bahwa sekarang ini, rata-rata, anak-anak di seluruh dunia lebih jarang berkomunikasi, bermain dan mengakses konten dewasa melalui komputer jika dibandingkan tahun lalu, namun mereka lebih sering membuka situs web yang memberikan informasi tentang narkoba, alkohol dan tembakau. Topik yang dicari dalam situs tersebut menjangkiti anak-anak di Amerika Utara, Oceania dan Eropa Barat. Laporan tersebut, mencakup periode 12 bulan dari Mei 2016 sampai April 2017.
Untuk periode ini, 61 persen anak-anak membuka situs komunikasi (seperti media sosial, perpesanan, atau e-mail, apabila dibandingkan dengan 12 bulan sebelumnya (Mei 2015 sampai April 2016) yang sebanyak 67 persen. Game komputer turun menjadi 9 persen dari 11 persen, dan situs dewasa saat ini mencapai 1,2 persen dan bukan 1,5 persen.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
Sementara itu, kunjungan ke halaman yang berisi informasi tentang narkoba, alkohol dan tembakau sekarang mencakup 14 persen pendeteksian, meskipun jumlahnya hanya 9 persen dalam periode pelaporan sebelumnya. Minat membuka halaman yang memiliki software, audio dan video juga meningkat: 6 persen vs 3 persen.
“Kami melihat adanya perubahan besar dalam aktivitas online anak-anak dari komputer ke perangkat mobile. Sekarang anak-anak hanya menggunakan komputer untuk mengunjungi situs web yang tidak memiliki aplikasi seluler yang setara atau lebih mudah dilihat di layar yang lebih besar. Ini mungkin menjelaskan mengapa proporsi mengunjungi situs web komunikasi di komputer mengalami penurunan, sementara proporsi situs web dengan konten 'alkohol, tembakau, narkotika' semakin meningkat,” ungkap Anna Larkina, Web-content Analysis Expert di Kaspersky Lab.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa anak-anak yang paling suka berkomunikasi tinggal di kawasan Arab di mana terdeteksi sebanyak 89 persen menggunakan situs komunikasi. Sementara, anak-anak di Amerika Utara yang menggunakan komputer untuk tujuan ini terdeteksi hanya sebanyak 28 persen.
Situs tentang narkotika, alkohol dan tembakau paling populer di Amerika Utara (32 persen), Oceania (30 persen) dan Eropa Barat (26 persen), sementara anak-anak dari kawasan Arab sangat jarang membuka situs ini - hanya 3 persen. Kategori game komputer mengikuti pola yang sama: situs ini paling populer di Amerika Utara (20 persen), Oceania (20 persen), Eropa Barat (18 persen) dan tidak populer di kawaasan Arab (2 persen).
Menariknya di Cina, Singapura, Hong Kong, Macau, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan sangat menonjol di kategori e-Commerce dan terdeteksi sebanyak 13 persen, sementara rata-rata global hanya 5 persen. Anak-anak di negara tersebut juga menggunakan perangkat lunak dan situs konten dewasa lebih banyak daripada anak-anak di kawasan lain.
(mdk/idc)