Robot bakal gantikan tentara AS di 2015
Nantinya pada tahun 2015 hampir sebagian besar tentara Amerika Serikat sudah digantikan robot perang canggih
Amerika Serikat berencana akan menggantikan personel angkatan daratnya dengan robot pintar mulai 2015 mendatang.
Hal ini diungkapkan Jenderal Robert Cone, kepala Pelatihan dan Doktrin Komando Angkatan Darat Amerika Serikat, selama pidato yang diadakan pada tanggal 15 Januari, di Army Aviation Symposium, di Arlington, Virginia, seperti dilansir Softpedia (23/1).
-
Mengapa Amerika Serikat berencana untuk berinvestasi 'habis-habisan' dalam industri teknologi? Atas hal itu, maka wajar bila Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa negaranya akan berinvestasi ‘habis-habisan’ dalam industri yang akan menentukan masa depan.
-
Apa yang China lakukan untuk melawan pembatasan teknologi dari Amerika? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
-
Siapa yang mengecam langkah Amerika Serikat dalam melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras China dalam kendaraan otonom? Di sisi lain, pemerintah Tiongkok mengecam langkah ini dan menyatakan bahwa AS telah memperluas definisi keamanan nasional secara tidak adil.
-
Apa yang menjadi ciri khas negara maju dalam hal teknologi? Negara maju adalah negara yang memiliki standar hidup tinggi dengan perekonomian merata, penggunaan teknologi tinggi, dan telah berhasil dalam berbagai bidang.
-
Mengapa Amerika Serikat ingin melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras dari China pada kendaraan otonom? Keputusan ini didasari oleh kekhawatiran mengenai keamanan nasional, di mana pemerintah AS percaya bahwa teknologi tersebut bisa dimanfaatkan oleh pihak musuh untuk mengendalikan kendaraan dari jarak jauh.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
Dalam kesempatan tersebut Cone mengatakan bahwa pihak militer Amerika Serikat berencana untuk mengganti beberapa personel tugas aktif dengan robot di tahun-tahun mendatang. Pejabat tersebut mengatakan bahwa Angkatan Darat AS perlu diubah menjadi lebih kecil, lebih mematikan, dan gesit.
Untuk mengecilkan tim brigade tempur ini, rencananya akan dilakukan efisiensi dengan pengurangan dari 4.000 sampai 3.000 tentara atau dikurangi sebesar 25 persen dengan menggantikan beberapa personel tugas aktif dengan robot dan kendaraan perang tak berawak.
Robot perang ini sendiri dikabarkan dibuat dengan bobot ringan, dilindungi lapisan baja, dan dapat bergerak lincah, sehingga mengurangi nilai berat keseluruhan masing-masing brigade individu.
Berdasarkan lansiran tersebut, rencananya pada akhir tahun 2015, jumlah tentara yang bertugas di Angkatan Darat akan berkurang dari 540 ribu menjadi 490 ribu personel saja. Nantinya tiap tahun jumlah personel aktif akan dikurangi sebesar 70 ribu anggota tiap tahunnya hingga tahun 2019.
Robot dengan fungsi dan teknologi yang begitu maju dan mandiri saat ini diklaim dapat dengan mudah mengambil beban ekstra di medan pertempuran. "Keterlibatan robot perang ini tentu dapat menurunkan jumlah prajurit yang gugur di medan perang." ungkap Jenderal Robert Cone.
(mdk/dzm)