Robot Manusia Buatan China ini Ikutan Lari Marathon
Robot humanoid generasi pertama yang diproduksi oleh National and Local Co-Built Embodied Intelligence Robot Innovation Center.
Acara Yizhuang Half Marathon yang berlangsung di Beijing, baru-baru ini mencuri perhatian publik karena robot humanoid bernama “Tiangong” berhasil menyentuh garis finish bersamaan dengan peserta manusia. Dalam perlombaan yang diadakan dengan rute 21,09 kilometer, Tiangong dengan pakaian hitam berada di pinggir lapangan dan melambaikan tangannya untuk menyemangati para peserta.
Kemudian, ketika para peserta tidak jauh menuju garis finish, mungkin 100 meter lagi, Tiangong bergabung dengan peserta untuk membantu para atlet melintasi garis finish bersama. Tiangong sendiri adalah robot humanoid generasi pertama yang diproduksi oleh National and Local Co-Built Embodied Intelligence Robot Innovation Center.
-
Siapa yang ikut lari maraton? Tak Seperti Ayah Dari 2 Anak Rey Mbayang baru aja ikutan lari maraton bareng temen-temen lain.
-
Kapan Jakarta Marathon diadakan? Baru-baru ini ia pun menunjukan dirinya saat mengikuti Jakarta Marathon yang digelar hari Minggu (22/10/2023) lalu.
-
Siapa yang mengikuti kompetisi maraton di Tokyo, Jepang? Si cantik ini bahkan telah mengikuti kompetisi maraton tingkat dunia yang diadakan di Tokyo, Jepang, pada bulan Maret yang lalu.
-
Di mana Ira Wibowo mengikuti Borobudur Marathon? Ira Wibowo seru-seruan ikutan lomba lari keren Borobudur Marathon 2023 di Magelang, Jawa Tengah.
-
Kapan Ira Wibowo mengikuti Borobudur Marathon 2023? Ajang seru ini digelar pada hari Minggu (19/11) pagi.
-
Siapa saja yang mendukung Raffi Ahmad saat marathon? Selain Nagita Slavina, Raffi Ahmad juga punya kekuatan dari dua anaknya yang selalu semangat dan nungguin dia di garis finish.
Robot itu memiliki tinggi sekitar 163 sentimeter dan berat 43 kilogram, dan juga Tiangong adalah robot humanoid pertama berukuran lengkap pertama di dunia yang berjalan dengan penggerak listrik.
“Pada acara besar seperti maraton, robot bisa melakukan berbagai tugas,” kata Jiang Hanya, orang dari sebuah perusahaan teknologi di Beijing, dikutip dari Global Times, Senin (18/11).
Sebagai contohnya, robot berkaki empat dan humanoid yang mirip dengan “pace bunnies” bisa membantu pacer untuk perlombaan jarak jauh seperti maraton. Robot-robot ini bisa menjaga kecepatan tetap stabil dan bisa membantu para pelari mengontrol ritme lari mereka sambil memberikan data waktu nyata mengenai detak jantung, suhu, dan kualitas udara.
Selain itu, robot juga bisa membantu untuk meningkatkan keselamatan di acara-acara dengan kemampuan navigasi otonom, pemantauan waktu nyata, dan analisis big data. Seperti robot patroli yang bisa mengawasi keselamatan di sepanjang rute lomba, mendeteksi pergerakan kerumunan yang tidak biasa atau situasi darurat, dan dengan cepat memberitahu petugas keamanan.
Di acara yang ramai, robot yang dilengkapi dengan perlengkapan medis bisa bergerak cepat untuk menyediakan peralatan darurat seperti defibrillator bagi mereka yang membutuhkan. Mereka juga bisa menganalisis kondisi atlet melalui kamera dan sensor untuk mengidentifikasi mereka yang membutuhkan perhatian medis secepatnya, kata Jiang.
Robot humanoid tidak hanya tampil di Beijing Yizhuang Half Marathon saja, tetapi robot berkaki empat juga menjadi pacer resmi di Hangzhou Marathon yang diadakan di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, tanggal 4 november lalu. Robot berkaki empat ini mampu menjaga kecepatan yang stabil sekitar 9 menit dan 24 detik per kilometer, dengan kecepatan lari maksimum 6 meter per detik.
Mereka juga dilengkapi dengan balon “pacer half-marathon” untuk membantu pelari menjaga ritme lari yang dioptimalkan secara ilmiah. Menurut Zhejiang Television, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah robot pacer digunakan dalam maraton internasional.
Menurut laporan Global Times, robot yang lebih besar, B2, berperan sebagai “pemandu pacer” untuk acara setengah maraton, sedangkan untuk robot yang lebih kecil, yang dikenal dengan sebutan Go2, berfungsi sebagai pendamping pacer untuk lari santai. Seorang karyawan dari Unitree Robotics, perusahaan robotika sipil yang berbasis di Hangzhou yang memperkenalkan robot-robot ini, mengatakan kepada Global Times bahwa B2 itu memiliki daya tahan dan kapasitas beban yang luar biasa, dengan jangkauan operasi 4 hingga 6 jam, beban berjalan berkelanjutan 40 hingga 50 kilogram, dan kapasitas beban berdiri maksimal 120 kilogram.
Sementara untuk Go2, keunggulannya adalah memiliki fitur siaran suara yang memungkinkan untuk memutar musik, menyampaikan pesan yang ceria, dan memberikan pengingat keselamatan saat berlari, serta memberikan dukungan emosional kepada pelari.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia