Ilmuwan Sukses Bikin Iron Man Jadi Kenyataan, Pakai Empat Mesin Jet, Punya Tujuan Mulia
iRonCub3, robot humanoid terbang pertama, dirancang untuk penanggulangan bencana. Dilengkapi dengan mesin jet dan teknologi canggih.
Para peneliti dari Istituto Italiano Di Tecnologia (IIT) telah mengungkap iRonCub3, robot humanoid pertama di dunia yang dirancang untuk penanggulangan bencana. Robot ini memiliki tampilan seperti versi prototipe dari kostum Iron Man, dilengkapi dengan mesin jet di lengannya.
Mesin jet ini mampu menghasilkan dorongan maksimum lebih dari 1.000N dengan suhu knalpot yang melebihi 600°C. Para peneliti di Italia percaya bahwa kemampuan terbang ini akan menambah berbagai aplikasi untuk iRonCub, termasuk dalam penanggulangan bencana dan misi-misi canggih lainnya.
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Kenapa Robot humanoid dibuat? Salah satu perubahan signifikan adalah kemunculan humanoid, robot yang meniru ukuran, bentuk, dan kemampuan manusia.
-
Siapa yang menciptakan Robot AI? Para ilmuwan dari Technical University of Denmark (DTU), menciptakan model AI yang bernama Life2vec.
-
Apa yang dilakukan robot cantik itu? Seorang pengamen di China menyamar menjadi 'robot' yang membagikan brosur adalah seorang pemilik restoran hotpot.
-
Apa yang dilakukan oleh robot ini? Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
-
Kemampuan khusus apa yang dimiliki robot pilot? Robot humanoid ini punya keunggulan dapat beradaptasi dengan kokpit dan sistem penerbangan yang berbeda tanpa perlu memodifikasi pesawat.
Mengutip Inquirer.net, Rabu (28/8), situs resmi IIT menyatakan bahwa iRonCub dibuat berdasarkan prinsip robotika humanoid udara yang melibatkan tiga elemen utama: lokomosi udara, lokomosi kontak, dan manipulasi.
Bentuk humanoid memungkinkan robot ini untuk bergerak dan melakukan manipulasi objek dengan lebih baik. Selain itu, para peneliti menambahkan berbagai aksesori seperti kulit tubuh penuh, kamera, dan mikrofon untuk meningkatkan keterampilannya.
Pada tahun 2021, para peneliti memulai eksperimen untuk menambahkan kemampuan lokomosi udara. Akhirnya, mereka menambahkan empat mesin jet, dua di masing-masing lengan dan dua di jetpack belakang. Robot humanoid terbang ini awalnya mengalami masalah seperti terbakar dan meledak akibat panas mesin.
Sebagai solusi, para peneliti menggabungkan tulang belakang titanium baru dan pelindung tahan panas. Versi terbaru iRonCub memiliki berat sekitar 70 kg, menghasilkan dorongan maksimum lebih dari 1.000 N, dan menghasilkan suhu knalpot yang dapat melebihi 600°C.
Para peneliti juga menerapkan pembaruan perangkat lunak yang memungkinkan robot untuk beralih dengan mulus antara berjalan dan terbang. Peningkatan ini mencakup algoritma perencanaan lintasan berbasis momentum dan optimasi Pemrograman Kuadratik.
Secara keseluruhan, fitur-fitur ini memungkinkan para peneliti untuk menguji tugas-tugas yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh robot, seperti penanggulangan bencana.