Viral, Banyak yang Kena Prank, Robot Cantik Ini Ternyata Bukan Mesin
Orang-orang mengira jika robot cantik itu benar-benar mesin.
Seorang pengamen di China menyamar menjadi “robot” yang membagikan brosur adalah seorang pemilik restoran hotpot. Aksinya kini jadi sensasi di media sosial Cina.
Pada 15 Oktober, penyanyi dengan kulit yang mulus serta bentuk tubuh yang sangat menarik, turun ke jalan di Chongqing di Cina barat daya untuk membagikan brosur dengan memakai jaket kulit merah dan rok pendek.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Robot apa yang bercanda soal karyawan? Robot ini terkenal karena kemampuannya untuk melucu selama percakapan. Saat ditanya berapa banyak orang yang bekerja di fasilitasnya, dia menjawab, 'Kami memiliki dua angsa.' Setelah jeda, dia melanjutkan, 'Canda, kami memiliki sekitar 800 karyawan'.
-
Apa yang dilakukan oleh robot ini? Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Kenapa robot dibuat tersenyum? 'Meskipun hasilnya menakutkan, ini merupakan langkah penting menuju pembuatan robot yang lebih mirip kehidupan,' kata pemimpin peneliti Shoji Takeuchi.
-
Bagaimana robot tersenyum? Para peneliti di Universitas Tokyo menumbuhkan sel-sel kulit manusia dalam bentuk wajah dan menariknya menjadi seringai lebar, menggunakan ikatan seperti ligamen yang tertanam.
Saat itu, ia langsung menjadi pusat perhatian orang-orang yang lewat dan banyak yang mengira dirinya robot sungguhan. Dengan kulit yang memukau hingga dipertanyakan banyak orang apakah itu sintetis.
“Kulitnya terlihat sangat cantik,” kata pejalan kaki.
Mengutip dari South China Morning Post, Kamis (31/10), ternyata dirinya adalah seorang pemilik restoran hotpot berusia 26 tahun yang benar-benar manusiawi. Ia bermarga Qin dan terkenal di media sosial sebagai Robot Hotpot JiaoJiao dengan pengikut daring lebih dari 490.000.
Menurut Jiupai News, Qin sudah memiliki semangat menari dari ia masih kecil dan mulai berlatih secara profesional pada usia 12 tahun. Dirinya juga sering membagikan video di media sosial yang sedang cosplay menjadi robot sambil melayani pelanggan.
“Ketika pelanggan atau teman datang ke restoran, kami menari bersama. Secara kebetulan, mereka mengira peniruan saya sangat realistis dan merekam video saya, yang kemudian diupload di media sosial,” kata Qin.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya menggunakan bakatnya hanya untuk bersenang-senang dan memberikan ciri khas pada restorannya. Kali ini bukan yang pertama baginya menarik perhatian publik. Di awal tahun, Qin juga sudah memikat dunia internet dengan ia menyamar sebagai pelayan robot di restoran hotpot miliknya.
Dengan tampil sangat meyakinkan, pelanggannya pun sulit percaya bahwa yang ada di hadapan mereka bukanlah sebuah mesin. Tak hanya di restoran, Qin juga turut memerankan robot di acara komersial dan dalam pekerjaan sehari-hari seperti berbelanja. Dengan berperan seperti itu, Qin tidak hanya ingin meningkatkan visibilitas merek, dia juga ingin memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pejalan kaki.
“Dia menyapa pelanggan di restoran hotpot kami dengan cara yang menyenangkan, dan kini restoran kami telah menjadi tempat yang wajib dikunjungi. Kami juga berharap dapat mempromosikan kampung halaman kami di Chongqing melalui metode kreatif ini,” kata Wu, pemilik restoran lain.
Netizen di media sosial juga menuliskan bahwa apa yang dilakukan oleh Qin adalah strategi yang luar biasa.
"Persaingan di Cina sangat ketat. Bahkan dalam bisnis restoran, pemiliknya harus tau cara menghibur pelanggan." "Gerakan dan ekspresinya seperti robot. Keterampilan yang keren! pasti butuh waktu lama untuk latihan."
Meski begitu, aksi Qin ini juga mengundang kekhawatiran beberapa orang tentang aksinya yang akan mengundang perilaku yang tidak pantas, apalagi oleh pria yang mungkin akan menganggap dirinya sebagai mesin sungguhan.
“Saya benar-benar khawatir beberapa pria tua mungkin mengira itu robot sungguhan dan mencoba menyentuhnya. Cara beberapa orang memandangnya sungguh meresahkan,” kata seorang komentator daring.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia