Sekolah ini Mau Uji Coba Gantikan Guru Pakai AI
Sebuah sekolah di London akan memperkenalkan AI untuk membantu siswa mempersiapkan ujian nasional. Para ahli memperingatkan langkah ini.
Sebuah sekolah menengah di London, Inggris, akan memperkenalkan AI bagi siswa berusia sekitar 15 tahun sebagai persiapan menghadapi ujian nasional tahun depan. Langkah ini dilakukan meskipun para ahli memperingatkan bahwa AI tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran guru manusia.
Proyek percontohan yang diluncurkan oleh David Game College ini bertujuan untuk membantu siswa yang kesulitan mengikuti pelajaran serta mereka yang jauh lebih maju dibandingkan teman sekelasnya.
- Kembali ke Sekolah Setelah Nikah, Ekspresi Para Murid Sambut Kehadiran Gurunya Ini Bikin Mewek
- Jadi Guru Kimia, Perempuan Ini Buat Kompilasi Aksi Unik Muridnya saat Menjawab Soal
- 45 Ucapan Hari Pendidikan Nasional untuk Guru yang Sarat Apresiasi Mendalam, Menyentuh Hati
- Tempuh Kuliah S2 di Inggris, Namira Adjani Anak Alya Rohali Bagikan Momen Perdana saat Nyoblos
Wakil Kepala Sekolah, John Dalton, mengatakan bahwa siswa akan sangat diuntungkan dengan pembelajaran adaptif berbasis AI, yang memungkinkan setiap siswa belajar sesuai kecepatan mereka sendiri.
Namun, meskipun terdengar menarik, penggunaan AI ini menimbulkan kekhawatiran, terutama mengingat teknologi ini masih memiliki kekurangan, termasuk kecenderungannya untuk berhalusinasi, yang dapat berdampak negatif pada perkembangan siswa.
Untungnya, sekolah ini tidak sepenuhnya mengandalkan AI. Siswa yang terlibat dalam program percontohan ini akan mendapatkan dukungan dari tiga pelatih belajar penuh waktu. Dalton berargumen bahwa alat AI akan membebaskan waktu guru dan memungkinkan siswa belajar lebih efisien.
David Game College bukanlah yang pertama mencoba menggunakan AI di kelas. Harvard, misalnya, telah memperkenalkan instruktur AI untuk mengajar kursus pemrograman tingkat dasar. Sekolah swasta di Silicon Valley juga telah menggunakan tutor berbasis AI.
Namun, banyak kritikus yang berpendapat bahwa teknologi ini belum cukup matang untuk menggantikan guru sepenuhnya.
"Kita belum melihat apa pun yang dapat menggantikan seorang pendidik berkualitas," kata Hadida Grabow, direktur dari Higher, Konsultan Pendidikan dikutip dari Futurism, Senin (19/8).
Grabow menambahkan bahwa teknologi AI saat ini masih jauh dari sempurna, seperti yang terlihat dari kegagalan chatbot AI di Distrik Sekolah Los Angeles. Skeptisisme ini menimbulkan pertanyaan apakah upaya ini akan berhasil atau justru memperburuk masalah kekurangan guru yang sudah kritis di Inggris.