Selain Indonesia, Tik Tok juga bermasalah di Hongkong
Masalah Tik Tok ternyata tak cuma terjadi di Indonesia. Aplikasi tersebut juga diketahui membuat ‘masalah’ di negara lain, yakni Hong Kong. Bedanya, masalah Tik Tok di negara tersebut tidak berkutat pada konten negatif, melainkan isu keamanan privasi data pengguna.
Masyarakat sempat dibuat heboh dengan isu aplikasi Tik Tok yang sempat diblokir pada pekan ini. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), memblokir aplikasi video lipsync singkat 15 tersebut karena menilai banyak konten negatif yang tidak sesuai untuk pengguna anak-anak.
Masalah Tik Tok ternyata tak cuma terjadi di Indonesia. Aplikasi tersebut juga diketahui membuat ‘masalah’ di negara lain, yakni Hong Kong. Bedanya, masalah Tik Tok di negara tersebut tidak berkutat pada konten negatif, melainkan isu keamanan privasi data pengguna.
-
Di mana TikTok tersedia? TikTok tersedia di lebih dari 150 negara dan dalam 75 bahasa, menjadikannya platform global yang dapat diakses oleh hampir semua orang di dunia.
-
Siapa yang membuat TikTok? TikTok berasal dari Cina dan dikembangkan oleh perusahaan teknologi bernama ByteDance. Aplikasi ini awalnya diluncurkan di pasar Cina dengan nama Douyin pada September 2016, dan kemudian diluncurkan secara global sebagai TikTok pada tahun 2017.
-
Siapa yang membuat video Jakarta di masa depan? Seorang content creator TikTok bernama @fahmizan membuat gambaran kota Jakarta di masa depan.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang digambarkan akun Tiktok @endofearth tentang Indonesia di masa depan? Akun TikTok ini menggunakan AI untuk menggambarkan kondisi Indonesia bak kota mati di masa mendatang. Di era modern ini, teknologi AI telah tersebar luas di mana manusia menggunakannya untuk berbagai keperluan. Penggunaan teknologi AI telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, terutama di bidang fotografi.
Masalah ini terkuak setelah investigasi menemukan ratusan data pengguna anak-anak di bawah usia sembilan tahun terekspos ke publik.
Selain itu, investigasi juga mengungkap ada beberapa video anak-anak yang menjurus ke konten pornografi.
Jika konten ini terus berkeliaran, pengguna dewasa pasti akan memanfaatkan aplikasi ini untuk mencari korban pengguna perempuan.
Dilansir laman The Star via Liputan6.com pada Minggu (8/7), investigasi tersebut sudah dilakukan sejak Mei 2018. Investigasi dilakukan langsung oleh Federasi Teknologi Informasi Hong Kong.
"Ini adalah media sosial paling buruk jika dibandingkan dengan yang lain. Tidak ada juga upaya penyaringan untuk pengguna di bawah umur," kata perwaklan Federasi Teknologi Informasi Hong Kong Eric Fan Kin.
Eric juga menyayangkan Tik Tok tidak memiliki opsi berbagi posting. Untuk menghapus akun pun, kata Eric, pengguna juga tidak bisa melakukannya secara langsung, tetapi harus via email request.
Pada kesempatan yang sama, anggota Kelompok Keamanan dan Privasi Internet Hong Kong, Young Wo Sang, menjelaskan kalau Tik Tok sebetulnya bisa menerapkan sistem verifikasi umur bagi pengguna yang meregistrasi akun baru.
Tik Tok juga bisa saja menambahkan teknologi pengenalan wajah (facial recognition) untuk video selfie.
"Saat ini mungkin (metode) itu belum akurat 100 persen, tetapi pasti sangat membantu. Seharusnya bagi Bytedance Technology (induk usaha Tik Tok) verifikasi tak akan menjadi masalah," tukas Young.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Jeko I. R
(mdk/faz)