Semakin besar ukuran bra seseorang, semakin boros dia
Ungkapan tersebut merupakan hasil dari penelitian yang didasarkan pada konsumen di Alibaba.
Sebagai salah satu perusahaan e-commerce raksasa di dunia, Alibaba mempunyai banyak data dan informasi mengenai konsumennya. Data tersebut bisa digunakan untuk mempelajari perilaku konsumen dan mengembangkan bisnis perusahaan ini.
Seperti yang dilansir dari Quartz, pada bulan Agustus lalu, Alibaba mengungkapkan sebuah data yang unik tentang perilaku berbelanja konsumennya.
Menurut perusahaan asal China ini, perilaku berbelanja konsumen bisa dilihat dari ukuran bra yang dibelinya. Alibaba menemukan bahwa semakin besar ukuran bra yang dibeli seseorang, maka orang tersebut cenderung melakukan banyak pengeluaran untuk berbelanja.
Alibaba mengelompokkan beberapa kategori pengeluaran, yakni Low, Slightly Low, Middle, Slightly high, dan High. Perhatikan tabel yang dibuat oleh Quartz berdasarkan data yang diambil dari Alibaba:
Tabel tersebut menunjukkan bahwa 65 persen orang yang membeli bra berukuran B, cenderung memiliki tingkat pengeluaran yang rendah. Orang yang membeli bra berukuran C, D, dan E cenderung masuk dalam kategori Middle hingga High atau memiliki tingkat pengeluaran yang sedang hingga tinggi.
Salah satu asumsi yang mungkin adalah orang yang membeli bra berukuran kecil merupakan remaja, yang notabene mempunyai kemampuan berbelanja yang lebih rendah dibanding wanita yang sudah bekerja maupun berkeluarga.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa data ini hanya berasal dari data konsumen Alibaba, sehingga bisa saja tidak berlaku di perusahaan e-commerce lain.
Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Bagaimana internet berkembang dan menjadi global? ARPANET pertama kali terhubung hanya empat komputer di empat universitas di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, jaringan ini tumbuh pesat. Pada tahun 1983, protokol TCP/IP diperkenalkan, yang memungkinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain, membuka pintu bagi pertumbuhan internet global.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Apa yang telah dicapai oleh tim peneliti internasional dalam hal kecepatan internet? Tim peneliti internasional telah menciptakan koneksi internet dengan kecepatan yang 4,5 juta kali lebih kencang daripada rata-rata kecepatan internet pita lebar (broadband) rumahan. Mereka telah berhasil mengirimkan data sebesar 301 terabit (Tb) atau 301 juta megabit (Mb) per detik, seperti dikutip dari situs Universitas Aston, Interesting Engineering, dan The Independent, Kamis (28/3).
-
Bagaimana cara kerja e-commerce dalam mengelola sistem pembayaran? Pada marketplace, sistem pembayaran dan pengiriman sudah diatur hingga tuntas tanpa melibatkan penjual ataupun pembeli. Namun, pada e-commerce tentu saja semuanya harus dijalankan secara independen. Mulai dari sistem pembayaran yang dipilih hingga metode pengiriman yang digunakan.
-
Siapa yang terlibat dalam pengembangan Identitas Digital berbasis Blockchain? Oleh karenanya, PANDI juga tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerjasama dengan instansi pemerintahan terkait.