Sembunyikan informasi soal ISIS, NASA jadi sasaran hacker
Operasi peretasan NASA jadi pemanasan hacker sebelum 'hajar' Donald Trump
Dua grup hacker yang berkaitan dengan grup hacker raksasa 'Anonymous' baru-baru ini menyatakan telah berhasil meretas situs badan antariksa Amerika Serikat atau NASA. Dari aksi peretasan itu, hacker menemukan data tak terduga.
Dua grup hacker yang meretas NASA adalah "New World Hacking" dan "AnonCorrupt". Keduanya menggunakan teknik peretasan DDoS untuk menembus situs NASA. Bukti keberhasilan peretasan pun telah diberikan pada portal berita besar asal Inggris, Mirror.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Siapa astronot Indonesia yang nyaris ikut misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
-
Siapa yang mengatur anggaran NASA? Masyarakat mendukung dan bersemangat dengan gagasan ini, begitu pula anggota parlemen yang mengatur anggaran NASA yang besar.
-
Siapa astronot NASA yang terjebak di luar angkasa? Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Apa yang NASA berhasil uji coba? NASA telah merilis rekaman yang diambil oleh tim Mars Ascent Vehicle (MAV) saat mereka melakukan uji terowongan angin di Marshall Space Flight Center yang bersejarah milik badan antariksa tersebut.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
Setelah aksi itu, dua grup hacker tadi mengumumkan bila NASA menyimpan informasi penting soal organisasi teroris ISIS yang sejatinya penting disebarluaskan.
"Kami percaya NASA sedang menahan informasi tentang banyak hal, tidak hanya satu. Satu hal utama yang kami duga adalah NASA menyimpan informasi soal ISIS yang publik perlu tahu," ujar grup hacker tadi.
Sayangnya, baik New World Hacking atau AnonCorrupt tidak mau mengungkapkan informasi soal ISIS yang ada di tangan NASA. "Kami tidak akan berbicara pada publik soal apa yang NASA sembunyikan," lanjut dua grup hacker yang berhubungan dengan Anonymous itu.
Aksi peretasan NASA juga menjadi bagian dari kampanye 'Operation Cencorship' (#OPCencorship). Operasi ini adalah latihan sebelum operasi peretasan besar-besaran pada Donald Trump yang dilakukan tanggal 1 April nanti.
Baca juga:
Israel penjarakan pentolan hacker Palestina spesialis peretas drone
[Video] Bug Android ini mungkinkan hacker bobol hp dalam 10 detik!
Industri kesehatan paling sering diincar hacker
Grup hacker Anonymous sukses tipu FBI dan Donald Trump
Demi tangkap hacker ini, FBI gelar sayembara berhadiah Rp 1 miliar