Serangan peretas akhir-akhir ini berasal dari Eropa Timur?
Ada anggapan bahwa semua serangan peretas yang terjadi akhir-akhir ini berasal dari Eropa Timur.
Ada anggapan bahwa serangan atau aksi peretasan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini dilakukan oleh kelompok peretas yang berasal dari Eropa Timur.
Dalam satu minggu ini, berita seputar peretasan menjadi perbincangan banyak pihak. Setelah berita peretasan di Twitter dan usaha peretas melumpuhkan Facebook walau akhirnya gagal, berita terbaru mengatakan Apple juga dalam kondisi diserang.
The Verge (19/02) melansir bahwa menurut laporan dari Reuters dan Bloomberg, ada kemungkinan serangan yang dilancarkan ke Apple, Twitter dan juga Facebook berasal dari Rusia atau sekitar Eropa Timur.
Tujuan dari serangan tersebut adalah untuk mencuri data rahasia perusahaan-perusahaan besar dan juga hak paten milik mereka agar dapat dijual di pasar gelap.
Walaupun tidak ada bukti kuat yang mengarah ke kelompok peretas di Rusia atau Eropa Timur sekaligus dapat digunakan sebagai tuduhan atas aksi peretasan tersebut, tidak ada salahnya untuk mengamankan perangkat elektronik yang terhubung dengan internet sekuat mungkin.
Hal tersebut dikarenakan tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia maya ini. Sekokoh apapun tembok yang menjaga, pasti suatu saat dapat bobol juga.
Twitter bobol, 250 ribu data diperkirakan berhasil dicuri
Facebook berhasil tangkal serangan hacker
Apple diserang hacker!
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Dimana serangan hacker paling sering terjadi? Laporan Microsoft menyatakan ada empat negara yang paling sering menghadapi serangan siber. Dilansir dari The Record, Minggu (3/12), Microsoft melaporkan bahwa dalam periode Juli 2022 hingga Juli 2023, lebih dari 120 negara mengalami lebih dari seratus serangan siber.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.