Setelah Apple dan Facebook, Google Juga Akan Merambah Fintech
Setelah Apple dan Facebook, Google Juga Akan Merambah Fintech
Tak hanya Apple dan Facebook yang terjun ke dunia teknologi. Kali ini, Google telah mengungkapkan rencana untuk menawarkan akun giro pada 2020.
Melansir Engadget, proyek teknologi finansial ini akan diberi nama Cache.
-
Kapan Bill Gates dan Microsoft membantu Apple? Pada tahun 1997, ketika Apple berada di ambang kebangkrutan, Gates dan Microsoft memainkan peran penting dalam menyelamatkan perusahaan tersebut.
-
Bagaimana Apple merespon ketertinggalan di bidang AI? Berbagai perusahaan teknologi, terutama yang berkutat di industri ponsel, telah menyoroti sekaligus mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam berbagai perangkat mereka. Apple pun telah menyusul langkah adopsi teknologi AI tersebut, seperti dengan mengakuisisi lebih dari 30 perusahaan rintisan AI sejak 2023.
-
Siapa yang menginvestasi Google di awal? Mereka memulai operasinya dari sebuah garasi di Menlo Park, California, dengan modal awal sebesar $100.000 yang diberikan oleh salah satu pendiri Sun Microsystems.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Bagaimana Google menegosiasikan pembayaran dengan perusahaan media di Kanada? Google menolak model negosiasi yang memaksa mereka untuk berbicara dengan organisasi media. Sebaliknya, CBC melaporkan Google hanya perlu bernegosiasi dengan kelompok perwakilan dari seluruh perusahaan media saja.
Tentu, Google tidak akan menangani urusan finansialnya, karena fondasi keuangan ini akan ditangani oleh Citigroup, serta Credit Union dari Stanford University akan turut menangani soal finansial dan juga branding.
Google sendiri akan menangani integrasi akun finansial tersebut ke akun Google, dan menjaganya agar jadi salah saqtu yang teraman.
Keamanan Finansial
Kekhawatiran tentu akan selalu muncul jika finansial sudah bersinergi dengan teknologi. Hal ini terutama soal privasi data dan juga keamanan dari kejahatan siber.
Namun, Google berjanji bahwa mereka tidak akan menjual data keuangan dari pemegang akun. Alih-alih, Google akan memberi program loyalitas layaknya Google penyedia jasa layanan bank.
Google sendiri telah mencanangkan proyek ini lewat wawancaranya dengan Wall Street Journal. Salah satu petinggi Google, Caesar Sengupta menyebut bahwa proyek Google ini adalah salah satu cara untuk mendigitalkan dunia perbankan.
"Jika kita dapat membantu lebih banyak orang melakukan lebih banyak hal dengan cara digital, itu bagus untuk internet dan bagus untuk kami," ungkap Sengupta.
Regulasi
Namun tentu, akun perbankan memuat berbagai informasi yang sangat-sangat sensitif. Tugas Google adalah menjamin informasi tersebut agar tetap aman dan tidak menyalahgunakannya.
Seperti yang diketahui, Google seringkali melakukan beberapa cara ilegal untuk melakukan dominasi internet, dan akhirnya raksasa teknologi AS ini telah beberapa kali terkena sanksi.
Facebook sendiri yang terlebih dulu terjun di dunia fintech, telah menghadapi pengawasan untuk deretan rencana integrasi fintech mereka. Nampaknya, Google akan segera menghadapi hal serupa.
Google sendiri sedang diusut dalam kasus antimonopoli, sehingga proyek baru ini tentu akan diawasi dengan jauh lebih ketat.
(mdk/idc)