Situs Ongisnade diusili hacker Surabaya
Muncul pengakuan seseorang di Facebook mengaku sebagai hacker. Dia menyebut dirinya pendukung Persebaya.
Bentrok antarsuporter Malang dan Surabaya rupanya berlanjut ke dunia maya. Salah satu website yang mengulas informasi tentang klub sepakbola asal Malang, Arema, Ongisnade.co.id diusili hacker pada Senin (18/3).
Pelakunya menyebut diri sebagai Surabaya Blackhat. Pesan yang disampaikan adalah jangan ganggu Persebaya kami.
Sudah bertahun-tahun, kedua kelompok suporter Malang dan Surabaya tidak pernah akur. Terakhir mereka terlibat bentrok fisik di ruas tol Waru belum lama ini.
Seiring dengan diganggunya situs Ongisnade.co.id, muncul pengakuan seseorang di Facebook sebagai hacker.
Dalam account pribadinya, sosok yang mengaku sebagai hacker itu menuliskan bahwa tidak kali ini saja mereka melakukan serangan, namun kurang lebih ada 2-3 kali.
Dalam salah satu komentarnya, dia menuliskan tidak hanya melakukan defacer atau spoofing, melainkan juga melakukan penghapusan data.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa saja layanan hacking yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
(klik kanan > view image untuk melihat gambar lebih besar)
Bahkan dalam accountnya, dia juga menuliskan bersama kelompoknya tidak hanya mengusili Ongisnade.co.id saja, melainkan situs media lainnya.
(klik kanan > view image untuk melihat gambar lebih besar)
Dalam undang-undang IT nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dalam Bab VI dan VII, bahwa barang siapa yang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apa pun mengubah, menambah, mengurangi, melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Orang lain atau milik publik termasuk melanggar hukum dan akan dikenai sanksi pidana.
Bulan Januari lalu, seorang lulusan STM yang melakukan spoofing terhadap situs resmi presiden SBY, Wildan. Sementara kali ini, sang hacker mengaku melakukan penghapusan data base. Saat dilihat pada pukul 10.00, situs Ongisnade.co.id kembali pulih. Sejauh ini pihak Ongisnade.co.id belum merespon pertanyaan dari merdeka.com.
Baca juga:
- Wildan, lulusan STM peretas situs SBY total kerjai 5.320 situs
- Situs SBY bobol, salah defacer atau sistemnya?
- Anonymous lancarkan serangan ke situs pemerintah Indonesia
- Perlukah pemerintah berdayakan hacker-hacker di Indonesia?
- Ada hacker jahat dan ada hacker baik
- Anonymous nyatakan #OpFreeWildan telah selesai